Lihat ke Halaman Asli

heru suti

TERVERIFIKASI

Merdeka

Jadwal Padat: Antara Kelelahan dan Kesempatan

Diperbarui: 9 September 2021   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Giacomo Raspadori, penyerang muda Italia berhasil mencetak gol saat Italia menang atas Lithuania (Gambar: football5star.com)

Pertandingan sepakbola edisi jeda internasional untuk kualifikasi Piala Dunia sudah terlaksana dengan berbagai cerita.

Di zona Eropa, tim-tim unggulan mencatatkan hasil yang maksimal di laga terakhir pekan ini, kecuali Inggris yang kebobolan di saat akhir lawan Polandia dan harus puas dengan skor 1-1.

Beberapa tim besar mencatat kemengan dengan skor yang cukup mencolok. Jerman menang 4-0 atas tuan rumah Islandia, Belanda menghajar Turki 6-1 dan juara Eropa Italia menang telak 5-0 atas Lithuania.

Jadwal yang padat, maka tim dengan skuad yang lebih dalam akan bisa mendapatkan keuntungan. Dengan padatnya jadwal, fisik pemain yang menurun tentu bisa teratasi dengan rotasi pemain. Dan syarat utama rotasi pemain tentu anda harus punya tim dengan banyak pemain yang mumpuni, pemain yang  cukup merata antara pemain inti dan pemain cadangan. Ya minimal kualitas pemain cadangan tidak terlalu jauh dari pemain inti.

Portugal di pertandingan terakhir menang 3-0 atas Azerbaijan dengan tanpa diperkuat Cristiano Ronaldo. Pelatih tentu bisa menghitung kekuatan lawan dan memiliki gambaran tentang siapa saja yang akan mendapatkan giliran untuk diturunkan di pertandingan.

Italia tampil full team saat imbang lawan Swiss di hari Senin. Lawan berikutnya adalah Lithuania yang di atas kertas kualitasnya masih dibawah Swiss, apalagi Italia main di kandang maka skuad yang turun lawan Lithuania berbeda dengan saat menghadapi Swiss.

Setidaknya ada delapan pemain yang bukan pemain inti yang main sebagai starter saat melawan Lithuania, termasuk duet penyerang muda Moise Kean dan Giacomo Raspadori. Hasilnya, dengan pemain yang lebih segar Italia sukses mencetak lima gol dan tak terbalaskan.

Bermain tiga kali dalam sepekan jelas tidak mudah, apalagi jika tim anda tidak punya stok pemain yang merata. Mengandalkan sebelas pemain untuk tiga laga ditengah kompetisi liga domestik yang baru saja dimulai memang bukan hal yang mengenakkan.

Bagi penonton bola sendiri, terutama penonton netral, pertandingan kualifikasi seperti ini sebenarnya juga tidak terlalu menarik. Penyisihan grup jelas tidak menawarkan pertandingan besar, kalaupun ada tentu hanya satu atau dua pertandingan dengan dua tim yang memiliki kekuatan seimbang dalam satu grup.

Apalagi liga baru dimulai beberapa minggu. Liga Inggris baru memainkan tiga pertandingan, Liga Italia malah baru dua laga. Banyak klub yang belum menemukan ritme permainan terbaiknya, transfer pemain juga baru selesai, Cristiano Ronaldo juga belum sempat memainkan partai debut keduanya di Manchester United. Eh, ada jeda internasioanal tiga pertandingan dalam sepekan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline