Berangkat dari penulis sebagai generasi milenial merasakan keluh kesah saat belajar di ruang kelas di sekolah hingga bangku kuliah sekarang ini.
Sebagai kelompok demografi setelah generasi X, milenial memiliki ciri dan karakter khusus hari ini, lahir ditengah arus global dengan kemampuannya menggunakan perangkat dan kecanggihan dunia modern.
Hal demikian senada dengan kebutuhan masa depan menghadapi bonus demografi dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) yang di anggap mampu secara khusus diperlihatkan melalui gagasan dan terobosan kreatif nya.
Sejalan dengan itu dampak negatif nampak beriringan dengan generasi milenial sekaligus jadi tantangan ke depan dan justru menjadi hal yang banyak di soroti dewasa ini, termasuk dalam pendidikan, tidak sedikit isu dan kasus kekerasan dijumpai dibeberapa daerah di indonesia.
Sebut saja kasus pelecehan seksual di salah satu sekolah menengah kejuruan di sulawesi selatane berapa waktu kebelakang, hal tersebut bagian dari bagaimana proses mengajar dan mendidik siswa selama di sekolah, bagian dari pola pembelajaran yang diterapkan disekolah serta bagaimana sisi parenting atau bimbingan dari orang tua yang harus lebih aware menghadapi situasi saat ini di dalam bahkan diluar sekolah, sisi lain juga memperlihatkan pemikiran kritis generasi milenial dalam melihat sesuatu, kemungkinan membuat potensi dalam diri menjadi maksimal dan dapat bermanfaat bagi kehidupan nyata juga harus diperhatikan sedini mungkin.
Salah satu bagiannya adalah media pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap proses belajar di kelas atau di sekolah. Tentu generasi milenial ini punya banyak daya tarik bagi penulis untuk dibahas.
Berikut adalah alasan dan karakter media pembelajaran serta pola yang baik untuk mengajar pada generasi milenial :
Milenials dan praktik kompetensi.
Sebagai generasi yang berada ditengah tengah masyarakat modern, generasi ini harus lah mempunyai tanggung jawab untuk lingkungan sekitarnya terutama untuk diri mereka sendiri, bertanggung jawab atas kemampuan yang harusnya dimiliki, dengan wawasan atau pengetahuan yang didapatkan, ini yang menentukan apakah generasi milenial ini menjadi generasi yang baik atau justru sebaliknya.
Sementara itu minat dan bakat menjadi salah satu penolong dalam dunia modernnya, tentu memiliki keahlian khusus akan punya banyak keuntungan, orang akan membayar untuk hal apapun, orang akan cari yang memang benar menguasai, maka dengan itu dalam pendidikan praktik-praktik kejuruan atau keahlian sangat penting untuk dilakukan intens dan sepenuhnya bisa menuangkan keahlian siswa di sana.
Degan teknologi misalnya, milenial yang tinggal di kota kota besar tidak perlu lagi diajarkan tentang apa itu teknologi dan macam-macamnya, tapi bagaimana seorang guru menuntun dan mengarahkan keinginan siswa atau keahlian siswa di bidangnya, supaya kemudian siswa menjadi benar ahli di bidang itu, tentu dengan praktek yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus.