Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Harapan

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiga bulan sudah berlalu, dan tak sedikitpun ada kabar tentang dia. Aku pun disini juga tak pernah jemu untuk menunggunya. Dan aku sadar bahwa aku terjebak dalam cinta yang dangkal, yang deritanya tak kunjung berakhir. Beberapa kali Bella, sahabat aku mengingatkan aku. Yang akhirnya kita jadi berdebat.

“Ayolah say, jangan naïf gtu kenapa” ucap Bella

“Mungkin aku emang terlalu naïf, tapi apapun itu aku tetap mau menunggu” kataku sambil menunduk

“Klo dia emang peduli sama kamu, dia pasti ngasih kabar ke kamu, bukan menghilang seperti ini kayak pecundang” seru Bella sambil mondar mandir di depanku

“Iya, dan aku yakin dia pasti masih peduli sama aku” belaku

“Shinta sayang, ini udah 3 bulan, peduli darimana coba” geram Bella

“Aku tau, tapi aku akan tetap menunggu selagi aku bisa menunggu, dan aku akan tetap bersabar selagi itu masih dalam batas toleransiku” jawabku denga n suara parau

“Shinta, kenapa sih kamu gak cari yang lain aja, mungkin dia disana lagi have fun sama yang lain, sedangkan disini kamu menunggu dengan keadaan yang menyedihkan” kata Bella yang membuatku semakin sedih

“Iya mungkin aku terlihat menyedihkan, tapi aku tak kan mendua ketika aku masih menjalin hubungan diangan dia, dan aku tak kan berpaling sebelum dia benar-benar memutuskan aku, dan andai pun dia selingkuh, biarlah dia yang seperti itu yang penting bukan aku” jawabku dengan isakan tangis

“Sayang, maaf bukan aku memojokan kamu, aku hanya gak ingin melihat kamu terus terusan seperti ini, masih banyak orang diluar sana yang sayang sama kamu, dan aku gak mau melihat kamu terjebak dalam cinta dangkal yang seperti ini” ujar Bella lembut sambil merangkulku

Aku tau, mungkin aku terllihat bodoh, dengan roman picisan yang seperti ini. Tapi aku bukanlah orang yang suka mendua ketika aku sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Andai kata aku berpaling, itu karena hubunganku sudah selesei. Kata-kata Bella memang ada benernya juga, jika dia perduli sama aku dia tak kan menghilang seperti pecundang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline