Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Media Kotak Masalah dalam Layanan Bimbingan Konseling

Diperbarui: 10 Maret 2024   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Dalam mengungkapkan suatu permasalahan di sekolah kadang sangat dibutuhkan suatu keberanian untuk mengungkapkan secara langsung bagi para siswa kepada gurunya khususnya guru BK atau konselor. Namun tidak semua siswa mempunyai keberanian secara langsung untuk mengungkapkan permasalahan mereka, maka sekolah dan guru BK tentunya harus bisa memfasilitasi atau memberikan suatu cara yang efektif untuk menghadapi hal tersebut. Salah satu cara untuk membantu para siswa bisa mengungkapkan masalah atau pertanyaan secara tidak langsung adalah melalui media kotak masalah.

Kotak masalah merupakan salah satu instrumen media bimbingan dan konseling yang berbentuk kotak surat yang disediakan untuk menampung harapan, kebutuhan, keluhan atau menyampaikan masalah dan pertanyaan-pertanyaan secara tidak langsung  bagi para siswa atau konseli. Media tersebut disediakan bagi mereka yang mungkin merasa takut dan malu untuk mengungkapkan permasalahan secara langsung.

Dengan kotak masalah tersebut mereka yang merasa malu atau takut dapat mengungkapkan permasalahan atau pertanyaan dengan lebih bebas dan leluasa. Selain itu kotak masalah juga dapat menjadi sumber data tentang kebutuhan konseli sebagai pertimbangan penyajian materi layanan BK. 

Hal penting yang perlu diketahui berkenaan dengan media kotak masalah adalah:

1. Subyek atau yang menjadi pengguna kotak masalah adalah guru BK atau konselor, dengan kotak masalah konselor bisa mendapatkan data-data sebagai bahan petimbangan dalam memilih materi layanan BK yang akan diberikan kepada siswa

2. Obyek atau yang menjadi sasaran kotak masalah adalah  siswa atau konseli, dengan kotak masalah dapat mengungkapkan masalah, keluhan maupun pertanyaan yang sekiranya tidak berani untuk langsung diungkapkan 

Kotak masalah dapat digunakan kapan saja karena setiap ada konseli yang merasa malu atau takut mengungkapkan permasalahan dan pertanyaan yang dimilikinya maka kotak masalah dapat menjadi media penyampainnya, dengan menuliskan permasalahan atau pertanyaan pada secarik kertas lalu dimasukkan ke kotak masalah tersebut. 

Kotak masalah bisa diletakkan didepan ruang BK agar guru BK lebih mudah dan cepat memantau dan biasanya berupa kotak surat.  Begitu guru BK atau konselor membuka kotak masalah dan mendapati permasalahan atau pertanyaan dari siswa melalui kotak masalah tersebut maka guru BK bisa dengan segera untuk menindak lanjuti memberikan pelayanan selanjutnya.

Penggunaan kotak masalah merupakan sarana pengumpul informasi atau data tentang permasalahan dan pertanyaan konseli yang merasa malu dan takut untuk mengungkapkannya secara langsung, kemudian berdasarkan data tersebut guru BK atau konselor dapat mempertimbangkan materi layanan BK yang tepat untuk disampaikan kepada konseli sesuai dengan kebutuhan. 

Setidaknya media kotak masalah ini memberikan manfaat yang baik dan efektif pada proses pelayanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline