Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Mengenali Kepribadian Diri Sendiri dan Orang Lain

Diperbarui: 9 Oktober 2015   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pentingnya mengenali kepribadian diri sendiri dan orang lain

Pernahkah Anda mengalami kesal, keki, mati kutu, geram, ingin marah, ingin mengumpat, merasa salah memberi kepercayaan, bahkan ingin membentak ketika berhadapan dengan orang-orang di sekitar kita yang sikapnya tidak seperti harapan kita? Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika kita benar-benar marah atau kita terus menerus menahan emosi, tentu membuat pertemanan atau suasana kerja menjadi tidak nyaman bukan? Untuk itu penting sekali mengenal kepribadian sendiri dan kepribadian orang-orang di sekitar kita sehingga kita mudah beradaptasi dan bersikap di manapun berada.

Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berfikir, merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan. Sikap atau karakter yang muncul pada seseorang ketika bereaksi terhadap setiap rangsangan terbentuk oleh tipe kepribadian yang mendasarinya. Secara teori, sejak 400 tahun SM Hippocrates telah mengelompokkan kepribadian atau watak dasar manusia menjadi 4 tipe yaitu : Sanguinis (lincah, antusias, kreatif, rasa humor tinggi) kelemahannya : mudah dipengaruhi, gelisah dan tergesa-gesa dan lemah perencanaan. Koleris (percaya diri tinggi, dinamis, berani mengambil resiko, disiplin ) kelemahan : suka mendominasi, menyerang, mengambil alih, tidak toleran. Melankolis (penuh pertimbangan dan perincian, pendiam, perfeksionis, standar tinggi, ekonomis) kelemahan : ragu, curiga, lambat mengambil keputusan. Plegmatis (rendah hati, konsisten, santai, sabar, simpatik) kelemahan : mudah menyerah, lamban, keras kepala. Keempat tipe tersebut tidak berdiri sendiri, artinya seseorang bisa saja memiliki beberapa ciri yang ada dalam tipe-tipe tersebut, tetapi tetap saja ada beberapa yang menonjol. Dan sikap tersebut relatif permanen dan mudah sekali untuk diamati. Dengan demikian tanpa mengetahui secara teoripun kita bisa mengenali (bermula dari mengamati) kebiasaan-kebiasaan atau perilaku orang-orang sekitar kita, dan hal ini sangatlah penting karena dimaksudkan agar kita lebih bisa memperlakukan dan menempatkan mereka dengan baik sesuai dengan karakternya, sehingga konflik dan ketidaknyamanan bisa dihindari.

Bagaimana kita menempatkan diri dan bagaimana kita memperlakukan orang lain pada dasarnya kembali pada niat baik kita bahwa kita harus bisa menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain. Dan kita menyadari bahwa semua manusia mempunyai kelemahan dan kelebihan. Mengenali kepribadian orang lain bukan untuk menjatuhkan dengan kelemahannya, tetapi sebaliknya kita bisa mensupport orang-orang sekitar kita untuk selalu berbuat yang terbaik, menutupi kelemahannya, dan meraih kesuksesan. Pada akhirnya kita akan merasa enjoy di manapun berada meskipun berhadapan dengan bermacam-macam karakter kepribadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline