"Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup di zamannya bukan di zamanmu" (Ali bin Abi Thalib).
Dunia sedang mengalami revolusi industri 4.0, dimana alat-alat industri sudah kian maju. Teknologi sudah sangat berkembang, peralatan rumah tangga seperti alat memasak dan lain sebagainya sudah menggunakan mesin yang canggih. Kecanggihan teknologi telah membuat banyak tenaga manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih, yang awalnya suatu pekerjaan memerlukan beberapa tenaga manusia sekarang hanya perlu seorang manusia saja sebagai pengontrol mesin tersebut. Hal ini membuat pekerjaan semakin efektif. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kecanggihan tersebut juga memberikan dampak negatif berupa banyaknya pengangguran, khususnya di Indonesia. Populasi manusia yang semakin padat, lapangan pekerjaan yang tidak tersedia, dan juga lahan yang semakin hari semakin sempit membuat kehidupan semakin sengsara.
Abad milenium telah membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia. Generasi milenial merupakan julukan yang diberikan pada anak-anak yang terlahir pada abad milenium ini. Generasi milenial dengan sifatnya yang konsumtif, suka dengan sesuatu yang serba cepat dan memilih pengalaman daripada aset sering kali membuat mereka tidak memikirkan tentang kesejahteraan di masa depan. Mereka lebih memikirkan jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya dari pada menabung untuk menambah aset masa depan. Selain sifatnya yang konsumtif, generasi ini juga memiliki sifat tidak terlepas dari yang namanya gadget.
Kata gadget merupakan sesuatu yang sangat familiar di telinga masyarakat saat ini. Kecil bendanya, tapi banyak manfaatnya. Dewasa ini, bukan hanya orang dewasa saja yang menggunakan benda ini melainkan juga remaja dan bahkan balita pun sudah sering menggunakan alat ini, baik untuk belajar maupun hanya sekedar bermain permainan. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecanggihan teknologi pada zaman sekarang sangat berpengaruh terhadap ana-anak, baik yang sudah remaja maupun yang masih di bangku SD bahkan TK. Anak-anak sekarang lebih sering terlihat bermain dengan gadget daripada dengan teman sebayanya. Menurut catatan dari Ericsson, hingga tahun 2011 hanya ada sekitar tujuh persen remaja berusia 16-19 tahun yang menonton video melalui Youtube. Dari data tersebut terjadi peningkatan yang sangat signifikan, hingga mencapai dua puluh persen. Hal ini menunjukkan bahwa generasi milenial sekarang sudah tak bisa dilepaskan dari yang namanya gadget. Kita tidak akan bisa melarang anak untuk melangkah mengikuti zaman, yang harus dilakukan adalah mengajari mereka cara mempergunakan teknologi yang ada untuk menunjang kehidupan mereka.
Generasi muda pada saat ini telah banyak memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membangun bisnis mereka. Mulai dari yang kecil seperti jualan online sampai usaha yang besar. Bahkan di usia yang masih sangat muda sudah banyak diantara mereka yang sukses. Baik dalam karier maupun pendidikan. Dengan teknologi yang maju dan berkembang pesatnya perekonomian saat ini seharusnya mampu menjadi peluang yang sangat besar bagi anak muda untuk menggapai kesuksesan. Tapi terkadang anak muda hanya memikirkan tentang dirinya untuk saat ini, tidak untuk masa depannya.
Sering ketika ia mendapatkan uang dari suatu pekerjaan atau acara, ia langsung membelanjakan uang tersebut untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Di sinilah peran besar orang tua untuk membimbing anak dalam mengatur keuangannya. Sehingga anak dapat mempersiapkan diri untuk masa depan, ketika ia mempunyai orang-orang yang harus ditanggung, seperti anak dan keluarga.
Jika diamati dari data masih banyak ditemukan anak yang menikah di usia dini. Bahkan ketika ia masih berada di bangku sekolah dan belum mempersiapkan diri. Jangankan untuk hidup sederhana, pekerjaan pun ia belum punya. Oleh karena itu, anak muda perlu mempersiapkan diri mulai dari sekarang untuk kehidupannya nanti. Salah satunya adalah tempat tinggal.
Kita mengetahui bahwa jumlah penduduk Indonesia akan terus berkembang setiap tahunnya. Sehingga kebutuhan akan sandang, pangan dan papan akan terus meningkat pula. Ditambah lagi banyak pengangguran di Indonesia membuat tingkat kesengsaraan makin hebat. Oleh karena itu, anak muda harus pandai dalam memilih pilihan yang tepat. Salah satu cara untuk mengantisipasi keadaan tersebut adalah melakukan kredit rumah dari sekarang.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa rumah.(wikipedia). KPR merupakan salah satu penawaran dari Bank Tabungan Negara (BTN). Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan penawaran bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah, tetapi masih kurang dalam biaya pembangunan atau membeli rumah secara langsung. BTN memberikan sistem pembayaran dengan cara dikredit selama beberapa tahun, dengan bunga keterlambatan yang sangat kecil. Hal ini sangat cocok untuk menjadi alternatif utama bagi anak muda untuk mulai memikirkan tentang rumah masa depannya. Dengan DP yang sangat kecil, yaitu hanya 1% anak muda dapat mengkredit sebuah rumah ataupun apartemen. Adapun syarat dan ketentuannya berupa :
- WNI berusia 21 tahun atau telah menikah, memiliki status karyawan tetap / wiraswasta / profesional.
- Lama bekerja karyawan minimal 1 tahun, lama usaha/profesi minimal 1 tahun.
- Usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.
- Pemohon wajib menutup asuransi (jiwa dan kebakaran) dengan syarat banker clause
- Bersedia menandatangani perjanjian kredit dan APHT (Akta Pembebanan Hak Tanggungan).
- Pembayaran tanggungan secara auto debet dari rekening pemohon yang bersangkutan di Bank BTN. (PT Bank Tabungan Negara (persero))
Selain memberikan kredit untuk rumah, Bank BTN juga memberikan kredit untuk apartemen bagi pemohon. Sebagaimana diketahui bahwa generasi milenial dengan sifatnya yang suka dengan hal yang praktis sangat cocok tinggal di sebuah apartemen. Karena tempatnya yang strategis dan pengaman yang ketat, apartemen saat ini menjadi pilihan bagi generasi milenial, khususnya yang ingin hidup mandiri. Dengan kredit apartemen dari Bank Btn dapat mewujudkan keinginannya menjadi mandiri dengan hidup sendiri di apartemen yang nyaman. Pembayaran kredit ini dapat dilakukan melalui gadget, sehingga para pengkredit khususnya anak muda tidak perlu pergi ke bank langsung. Cukup dari tempatnya berada saat itu.
69 tahun BTN telah memberikan pelayanan yang sangat luar biasa bagi masyarakat Indonesia. Saatnya generasi milenial yang menjadi sasaran utama untuk memakmurkan Indonesia. Dengan adanya kredit pemilikan rumah dari Bank BTN ini, generasi milenial dapat memiliki kehidupan yang nyaman dengan rumah dan apartemen yang ditawarkan. Tempat yang strategis menjadi keunggulan tersendiri karena mampu membantu pemilik untuk lebih dekat tempat bekerja atau tempat umum lainnya.Dengan banyaknya kasus pencurian dan kejahatan lain, maka memiliki sebuah apartemen yang aman merupakan pilihan terbaik untuk para generasi muda yang sering meninggalkan rumah untuk bekerja atau sekedar berkumpul dengan teman-teman. Intinya Produk dari Bank BTN merupakan sahabat bagi generasi milenial karena dapat membantu mereka dan dengan kecanggihan teknologi dapat mempermudah proses pembayaran. Dengan begitu generasi muda dapat menggapai kesuksesan dengan kenyamanan yang diberikan. Semakin nyaman ia dirumah maka waktu istirahat semakin maksimal dan ia dapat bekerja dengan maksimal pula.