Hari rabu, pesta demokrasi lima tahunan, memilih wakil rakyat untuk duduk menjadi anggota legislatif. Tapi sayang seribu sayang untuk menjadi wakil rakyat yang benar benar dari pilihan hati nurani rakyat, di jalani dengan cara cara yang salah. Metode serangan fajar, bagi bagi uang, operasi sembako, bantuan sosial yang mendadak cair, ada proyek pengaspalan jalan ke perumahan hingga pembetulan pintu gerbang dan gapura perumahan. Harus diingat ada kecerdasan rakyat yang semakin hari semakin pintar memilih dan memanfaatkan situasi, mereka ada yang melaporkan ke pengawas ada juga yang mengumpulkan bahkan membuka rumahnya sampai pagi untuk menerima tamu operasi fajar. Biasanya Pagi sambil menunggu antrian merekapun bergosif saling ledek tentang jumlah total yang diterima dari operasi fajar dari berbagai pihak tim sukses caleg. Yang pastinya setelah masuk bilik suara siapa yang tahu mana yang di coblos mungkin saja untuk meringkan dosa mereka malah merusak kartu suara dengan memilih semua atau sekedar coblos tanpa kartu suara dibuka. Semoga saja pemilu kali inj bisa menghasilkan wakil rakyat yang bisa mewakili kemauan rakyat, lebih produktif dan kreatif bagaimana menciptakan kesejahteraan bagi rakyat juga bagi kemajuan Republik Indonesia. Tidak usah golput datanglah ke TPS sekedar untuk sosialita dan temu kangen dengan para tetangga yang jauh daru rumah, masalah pilihan yang dicoblos atau tidak ada terserah anda, yang penting buatlah satu lobang dalam kertas suara jangan tidak ada karena bisa dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.@y2nh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H