[caption id="attachment_398566" align="aligncenter" width="560" caption="Badak jawa. (foto.kompas.com)"][/caption]
Kemarin sore (20/2), saya menerima kabar dari seorang kawan, pemerhati lingkungan, bahwa badak jawa yang saat ini hidup di hutan lindung Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten akan dipindahkan dari habitat aslinya ke lokasi yang cukup jauh, Gunung Halimun, Sukabumi. Sebagai warga Kabupaten Pandeglang, berita ini tentu mengejutkan bagi saya. Badak jawa adalah kebanggaan masyarakat Banten, terutama masyarakat Pandeglang. Satu-satunya badak bercula satu di atas permukaan bumi ini.
Persoalan lain, bukan hanya soal kebanggaan. Pemindahkan badak jawa ke lokasi lain sangatlah berisiko. Sebagai contoh, matinya badak-badak sumatra saat akan dipindahkan ke lokasi baru, tidak ada satu pihak pun yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa ini. Hal ini juga bisa saja terjadi pada saat pemindahan badak jawa. Adaptasi hewan dengan lingkungan baru tidak semudah manusia melakukannya. Hewan-hewan yang stres bisa berakibat sakit dan mati. Kita bisa kehilangan hewan langka ini.
Alasan pemindahan badak jawa dari Ujung Kulon ke Gunung Halimun juga terkesan dipaksakan, khawatir Gunung Krakatau akan meletus atau adanya wabah penyakit. Kenyataannya selama ini badak jawa di Ujung Kulon baik-baik saja, bahkan bisa berkembang dari 25 ekor menjadi 58 ekor. Pertumbuhan ini tentu dapat menjadi indikasi bahwa habitat Ujung Kulon sudah sangat tepat untuk kehidupan badak jawa.
Untuk melindungi badak jawa dari kepunahan, pemindahan ke lokasi baru saya rasa tidaklah tepat. Jika khawatir badak akan punah karena meletusnya Gunung Krakatau, mengapa tidak mencoba memindahkan dua atau tiga pasang badak saja lalu mengembangbiakkannya di lokasi baru, jika mereka selamat. Dengan demikian musibah matinya semua badak seperti yang terjadi pada badak sumatra tidak akan terulang, sementara badak-badak yang tetap tinggal di lingkungan hidup aslinya tetap terjaga dan sehat.
Badak jawa milik masyarakat Kabupaten Pandeglang. Kebangaan kami, menjadi lambang kabupaten kami. Jika semua badak ini dipindahkan ke tempat lain, kami akan kehilangan semua itu. Mungkin kita semua yang akan kehilangan akibat matinya para badak ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H