Lihat ke Halaman Asli

Yety Ursel

Guru yang selalu merasa kurang banyak tau

(DEAR PPA) Perempuan Tanpa Gincu

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nomor Peserta 58

Ini bukan tentang langkah gemulai seorang perempuan

Berjalan  tertunduk, sembunyi rona pipi

Bayangnya melintas sisakan aroma surga

Harapkan sentuh jemari lentik gemerincing perhiasan

**

Ini tentang perempuan yang tak sempat berhenti

Sepanjang hari menembus belukar berduri

Bahunya mengeras karena tekanan beban

Pijar matahari menyengat menghitamkan

**

Perempuan-perempuan yang tak sempat berdandan

Lupa di mana letakkan gincu pemerah bibir

Apalagi perona pipi dan alis mata

**

Waktu paksanya tuk terus bergerak

Tak tahu batas akhir perhentian

Hanya berbekal sedikit harap

Di balik awan ada butir air yang kan jatuh

Bisa basahi kerongkongannya yang kering

**

Ini tentang  perempuan-perempuan pembelamu

Yang tetap setia melangkah dalam lelah

Doanya  terucap diam-diam

Bukan hanya untuk dirinya, untukmu juga…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline