Malam itu, Sofi sedang sendirian di rumah. Suaminya sedang dinas keluar kota, dan kedua anaknya sedang menginap di rumah nenek mereka. Setelah seharian bekerja, Sofi akhirnya bisa duduk santai di ruang tamu sambil menonton acara televisi favoritnya.
Sekitar pukul 10 malam, suasana rumah sudah sangat sepi. Hanya ada suara televisi yang menjadi latar belakang keheningan malam. Sofi merasa sedikit mengantuk, jadi dia memutuskan untuk mematikan televisi dan pergi tidur lebih awal. Namun, ketika dia berdiri untuk mengambil remote, dia mendengar suara aneh dari ruang tamu.
"Krak... krak... krak..."
Sofi berhenti sejenak dan mendengarkan. Itu adalah suara seperti botol plastik yang diinjak atau diperas. Suara itu datang dari sudut ruang tamu, dekat meja kecil di mana biasanya ada beberapa barang tertinggal. Dia mengerutkan kening, berpikir mungkin itu hanya suara dari luar rumah atau mungkin seekor tikus.
Dengan rasa penasaran yang lebih besar daripada rasa takut, Sofi mendekati sudut ruang tamu tersebut. Namun, tidak ada apa-apa di sana selain sebuah botol plastik kosong yang tergeletak di lantai. Dia memungut botol tersebut dan meletakkannya di atas meja, berpikir mungkin suara tadi hanya imajinasinya.
Sofi kembali ke sofa dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Namun, ketika dia hendak berbaring, suara itu terdengar lagi.
"Krak... krak... krak..."
Kali ini, suara itu lebih keras dan jelas. Sofi merasakan bulu kuduknya berdiri. Dia mengambil senter dari laci meja dan mulai mencari di sekitar ruang tamu, mencoba mencari sumber suara tersebut. Tapi ruang tamu terlihat normal, tidak ada tanda-tanda apapun yang mencurigakan.
Sofi duduk kembali di sofa, mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu hanya suara biasa. Namun, rasa takut mulai merayap dalam dirinya. Dia memutuskan untuk meninggalkan ruang tamu dan tidur di kamar, berharap suara itu akan hilang dengan sendirinya.