Lihat ke Halaman Asli

Rinduku Bertumpuk-tumpuk

Diperbarui: 25 Mei 2018   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang memanas

Di luar udara terik

Untungnya aku di ruangan

Yang berselimut udara sejuk karena pendingin ruangan

Jadi aku tak kegerahan

Siang, aku mulai ngantuk

Tapi rinduku bertumpuk-tumpuk

Kulepas satu, tambah dua, kulepas dua, tambah tiga, kulepas tiga, tambah lima... 

Entahlah, hati jadi gundah menderita

Resah, seperti keinginan tenggorokan yang ingin segera basah

Kututup mata ini dengan selendang batik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline