Lihat ke Halaman Asli

Ikatan Rindu

Diperbarui: 21 Mei 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambil terus meruai detak-detak waktu yang terelakan; yang tampak berjalan dengan alunan yang tertata

Membawa bibit rindu pada seutas tali yang merenggang, kini berada diambang kepunahan

Bagai simpul yang usang, ingin merelakan ikatan yang telah lama

Bahariku terbelalak rindu hingga langkahku tertahan oleh bab lampau

Sebuah ikatan tersimpul dalam diriku; Membuat bayangan yang terurut

Ia bagai merayu terembus oleh embusan angin lalu , bak embun pagi yang sirna seiring mentari terbit

Bunda terantuk di depan pintu, menanti hadirku setelah beberapa waktu

Ia menatapku dengan diam terpaku, membuat langkahku tersapu mengarah perlindungannya

Aku mengambil langkah menuju ibunda, mataku terbelalak terantuk oleh kata-kata ibunda

Kata yang bak menolak kerinduan semu dalam hatiku, yang secara singkat menjalin kehangatan

Seakan melayu bagai tertarik seutas tali yang tak kasat mata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline