Pada tahun 2018, Kementerian Kesehatan RI kembali melaksanakan Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbankkes) yang melihat prevalensi stunting. Berdasarkan penelitian tersebut, jumlah anak stunting atau pendek di Riskesda pada tahun 2013 turun dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.
Pada bulan Oktober hingga Desember ini Mahasiswa Universitas Airlangga melakukan kegiatan KKN Kampung Emas. Kampung Emas Madani ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting yang ada di Surabaya dengan sasaran yaitu calon pengantin, ibu hamil, dan ibu balita. Kegiatan KKN ini diikuti oleh sekitar 400 lebih mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai program studi, yang terbagi menjadi sekitar 100 kelompok untuk setiap kelurahan. Kelompok 83 melakukan KKN di Kelurahan Dukuh Setro dengan 1 orang ketua kelompok dan 2 orang anggota kelompok.
Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting menjadi masalah yang serius karena berdampak pada risiko obesitas dan penyakit tidak menular di masa depan, orang dewasa yang pendek, buruknya perkembangan kognitif dan rendahnya produktivitas serta pendapatan. Untuk mencegah kejadian stunting dilakukan beberapa program pada KKN Kampung Emas ini diantaranya LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Fomulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani).
Kegiatan Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI) dilakukan dengan menginterview 8 ibu hamil dan 4 calon pengantin melalui google form. Interview untuk calon pengantin terkait permasalahan gizi yang berkaitan dengan IMT, pola makan, serta konsumsi suplemen. Kagiatan ini dilakukan pada 14 Oktober 2023 - 18 November 2023 yang bertempat di rumah responden.
"Kegiatan Social Behavioral change communication : Bunda teredukasi sehat, hebat, peduli gizi (SBCC-BESTIEZ) dilakukan dengan pemberian edukasi terkait gizi ibu hamil dan manajemen stress. menggunakan media power point dan poster meliputi materi "Isi Piringku" dan "Manajemen kesehatan mental ibu hamil". Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah perilaku ibu hamil dalam praktik makan dan manajemen kesehatan mental ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 2 desember 2023 yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Puskesmas Gading.
FORMULA PANGAN BERIMAN (Fomulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani) adalah kegiatan observasi dan wawancara secara langsung kepada penjual tentang bahan makanan yang paling cepat laku/laris, harga bahan makanan yang dijual, asal (supplier) bahan makanan yang dijual, serta hasil olahan dari bahan makanan yang sering dibeli. Kegiatan ini dilakukan pada 23 November 2023 di Pasar Setro Makmur. Setelah melakukan survey pasar kelompok 83 ini membuat menu Perkedel Lele. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan, ikan lele diketahui mengandung protein yang tinggi sehingga cocok untuk pertumtuhan anak dan mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H