Lihat ke Halaman Asli

Gas Elpiji 12 Kg Non-Subsidi Naik Bertahap Menuju Harga Keekonomian

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14112056031506930364

LPG atau ELPIJI, sih?

[caption id="attachment_360364" align="aligncenter" width="687" caption="Sumber: Energia (2014)"][/caption]

Nah, Elpiji 12 kg itu yang seperti apa?

Nih.

[caption id="attachment_360366" align="aligncenter" width="700" caption="Sumber: Energia (2014)"]

1411205862959806841

[/caption]

Seberapa pentingnya sih Elpiji ini di Indonesia sehingga perlu untuk dibahas?

Simak olahan data grafik saya di bawah ini.

[caption id="attachment_360369" align="aligncenter" width="500" caption="Dok: Pribadi (diolah)"]

1411206127188741491

[/caption]

14112065081088870584

Elpiji 12 kg merupakan komoditas nonsubsidi sehingga penetapan harganya seharusnya dilakukan secara keekonomian dan mengikuti volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sejauh ini, harga Elpiji 12 kg dijual di bawah harga keekonomiannya. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, harga Elpiji nonsubsidi Indonesia relatif yang termurah, bila dibandingkan dengan beberapa negara di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, China dan India.

14112076511766326102

[caption id="attachment_360365" align="aligncenter" width="700" caption="Sumber: Energia (2014)"]

14112057202023415886

[/caption]

Akibatnya, PT. Pertamina sebagai entitas bisnis mengalami kerugian. Selain sebagai entitas bisnis, PT. Pertamina berfungsi sebagai pelayanan masyarakat yang menyediakan kebutuhan minyak dan gas bumi. Kenaikan harga gas nonsubsidi dilakukan untuk menjalankan perannya sebagai entitas bisnis sehingga profit yang diperoleh dapat digunakan untuk membiayai pembangunan ekonomi dan juga sebagai salah satu modal ekspansi bisnisnya. Didasari alasan ini, PT. Pertamina mempertimbangkan kenaikan harga Elpiji 12 kg tersebut.

Elpiji 12 kg berkaitan dengan hajat hidup orang banyak seiring dengan keberhasilan program konversi minyak tanah ke Elpiji. Oleh sebab itu penetapan harga Elpiji 12 kg seharusnya mempertimbangkan daya beli masyarakat, kesehatan keuangan PT. Pertamina sebagai entitas korporasi dan potensi migrasi konsumen Elpiji 12 kg ke Elpiji 3 kg yang akan menambah beban subsidi Elpiji. Dalam kaitan ini perlunya rekomendasi kenaikan harga Elpiji 12 kg secara bertahap hingga mendekati harga keekonomiannya dalam jangka waktu tertentu.

14112067771607568357

Namun demikian, kondisi tersebut harus didahului dengan meninjau ulang upaya-upaya efisiensi yang dapat dilakukan oleh PT. Pertamina. Pada akhirnya kondisi ini akan mendorong struktur pasar Elpiji 12 kg di dalam negeri menjadi lebih kompetitif sehingga harga jual ecerannya dapat dijangkau oleh masyarakat dan pada saat yang sama dapat mengurangi tingkat kerugian PT. Pertamina. Pastinya, James Mirrlees dan Willian Vickrey, Pemenang Hadiah Nobel Ekonomi tahun 1996 telah mengingatkan mengenai strategi harga bahwasanya harga yang terlalu tinggi akan menyebabkan konsumen lari ke produsen lain dan harga yang terlalu rendah akan membuat bangkrut juga. Teori permainan dapat meramalkan harga ekuilibrium, yakni harga yang optimum bagi produsen, artinya produsen tidak bakal mampu meningkatkan lagi labanya dengan tindakan sepihak.

Alangkah bijaknya apabila kita  juga mau merujuk pada teori yang dikembangkan oleh Maurice Allais (1988),  anak seorang penjaga kedai, sekaligus Peraih Nobel Ekonomi dari Perancis, mengenai teori yang menjelaskan tentang bagaimana sistem harga dapat bekerja untuk menjaga keseimbangan ekonomi.  Richard Stone, Pemenang Hadiah Nobel Ekonomi tahun 1984, juga telah mengemukakan terkait pengembangan konsep dalam bidang mikro yang dikenal dengan istilah elastisitas harga, yaitu bagaimana cara mengukur perubahan yang terjadi pada jumlah barang atau jasa yang diminta di dalam pasar setiap terjadi perubahan harga.

The last but not least, energi merupakan faktor yang sangat esensial dalam pertumbuhan ekonomi bangsa. Semacam terdapat sebuah hubungan antara tingkat kemajuan pendapatan bangsa serta konsumsi energinya. Diperlukan sebuah langkah strategis dari pemerintah untuk mendukung ketahanan energi negara guna mendukung kemajuan ekonomi bangsa. Sehingga kedepannya diharapkan negara ini dapat menjadi negara Indonesia yang lebih baik dan lebih bermartabat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline