Lihat ke Halaman Asli

Yesi Monica

Filmmaker

Sektor Kuliner Jember: Menjaga Tradisi dan Menciptakan Inovasi di Bidang Ekonomi Kreatif

Diperbarui: 8 November 2024   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Google Maps-Hadi Mars

Sektor kuliner merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem ekonomi kreatif Kota Jember. Selain fashion dan kerajinan, industri makanan dan minuman lokal telah lama menjadi kebanggaan warga Jember dan menarik minat wisatawan yang datang ke kota ini.

Jember memiliki kekayaan kuliner tradisional yang berakar dari budaya Jawa Timur. Menu-menu seperti pecel gudeg, rawon, tahu tek, serta aneka jajanan pasar, telah menjadi identitas kuliner khas Jember yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, para pelaku usaha kuliner di Jember tidak hanya sekadar menjaga kelestarian resep-resep tersebut, melainkan juga terus berinovasi dengan memadukan cita rasa lokal dan sentuhan modern.

Salah satu contoh usaha kuliner tradisional yang masih bertahan dan berkembang di Jember adalah Warung Lontong Kare Bu Pur. Warung ini telah beroperasi selama puluhan tahun dan menjadi salah satu tujuan kuliner favorit warga Jember maupun wisatawan yang berkunjung. Menurut si pemilik warung Lontong Kare adalah makanan khas merakyat yang sudah berumur 30 tahun lebih. Pasalnya warung Lontong Kare itu buka sejak 1980-an.

Selain Lontong Kare Bu Pur ini, masih banyak warung dan rumah makan tradisional lain di Jember yang juga berusaha mempertahankan keaslian cita rasa makanan Jawa Timur. Tempat-tempat seperti Gudeg dan Pecel Lumintu, Sate Pak Malud, dan Soto Ayam Dahlok, menjadi lokasi kuliner ikonik yang wajib dikunjungi oleh para penikmat kuliner di Jember.

Inovasi Kuliner Berbasis Tradisi

Meskipun melestarikan warisan kuliner tradisional menjadi prioritas, pelaku usaha kuliner di Jember juga tidak ketinggalan dalam berinovasi. Mereka terus menciptakan kreasi-kreasi baru yang memadukan cita rasa khas Jawa Timur dengan sentuhan modern.

Salah satu contohnya adalah Bakso Balungan Arjuna yang terletak di Jl. Citarum, Jember. Selain menyajikan bakso dengan resep asli, mereka juga mengembangkan varian-varian baru, seperti bakso lobster, bakso tetelan, tulangan iga, dan banyak lagi jenisnya.
Selain inovasi pada menu, pelaku usaha kuliner di Jember juga terus mengembangkan cara penyajian dan pemasaran yang lebih modern. Misalnya, beberapa rumah makan tradisional telah mengadopsi sistem pemesanan online dan layanan pesan-antar untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Beberapa di antaranya juga mengembangkan kemasan produk yang lebih menarik untuk dipasarkan secara online maupun dikirim ke luar kota.

Kolaborasi dan Dukungan Ekosistem

Upaya pelestarian dan inovasi kuliner di Jember juga tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi berbagai pihak dalam ekosistem ekonomi kreatif kota ini. Pemerintah Kota Jember, misalnya, telah menginisiasi program-program pelatihan dan pembinaan bagi pelaku usaha kuliner tradisional.

Melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, pemerintah kota membantu para pengusaha dalam meningkatkan kualitas produk, manajemen usaha, serta pemasaran yang lebih efektif.  Selain itu, kolaborasi antara pelaku usaha kuliner dengan akademisi dan komunitas juga turut mendorong inovasi dan pengembangan sektor ini. Misalnya, Universitas Jember (UNEJ) telah menjalin kerja sama dengan beberapa rumah makan tradisional untuk mengembangkan inovasi menu dan proses produksi yang lebih efisien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline