Lihat ke Halaman Asli

Bikini Party Jadi Sorotan

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14302668701665552830

Akhir-akhir ini telah beredar undangan pesta bikini bertemakan “Splash after Class” di jejaring sosial. Pesta tersebut diklaim sebagai perayaan setelah Ujian Nasional. Sebanyak 16 sekolah di Jakarta, Bekasi dan Tangerang namanya tercantum di dalam brosur tersebut.

Dalam promosi yang dilakukan melalui media youtube, tertera 16 sekolah pendukung pesta tersebut. Empat belas diantaranya berlokasi di jakarta, yaitu SMA 12, SMA 14, SMA 35, SMK 50, SMA 24, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44, SMA Alkamal, SMA 29, SMA 26, dan SMA 3. Dua lainnya berlokasi di Bekasi dan Tangerang, yakni SMA 8 Bekasi dan SMK Musik BSD.

Pada undangan tersebut dicantumkan bahwa pesta akan digelar pada 25 april 2015 di Area kolam renang The Media Hotel yang terletah di jalan Gunung Sahari no.3 Jakarta.

Pesta tersebut juga melarang pengunjung untuk membawa senjata tajam dan narkotika. Namun yang diherankan adalah dress code dari pesta tersebut yakni bikini dan summerdress.

Pengunjung diminta untuk melakukan reservasi terlebih dahulu dengan cara menghubungi EO dari acara tersebut dan dikenakan biaya sebesar seratus lima puluh ribu rupiah.

Salah satu sekolah yang namanya tercantum dalam brosur tersebut yaitu SMA 14 , bahkan telah mengeluarkan surat edaran kepada orangtua siswa kelas 12 agar mengawasi putra-putrinya, dan jangan sampai mengikuti pesta bikini itu.

“jika ada siswa yang terbukti hadir di pesta itu, akan kami berikan sanksi,” kata wakil kepala SMA 14 bidang kesiswaan Dedi Supriyadi.

Sementara itu pihak EO dari penyelenggara acara tersebut secara resmi membatalkan acara yang sedianya digelar pada 25 april itu.project Manager Divine Production Kara Putri mengakui, objek pemasaran pesta bikini yang digelas adalah anak SMA yang berusia 18 tahun keatas. Pesta akan digelar di kolam renang diiringi entakan musik.

Walaupun sudah resmi dibatalkan, sekolah-sekolah yang namanya tercantum tetap akan mengajukan tuntutan secara hukum karena ini merupakan pencemaran nama baik. Hal ini dikarenakan pihak Divine Production belum memiliki izin secara langsung untuk mencantumkan nama sekolah-sekolah tersebut ke brosur promosinya. Divine production mengaku sengaja mencantumkan nama sekolah-sekolah tersebut untuk menarik siswa-siswi SMA karena sasaran untuk acara mereka adalah pelajar SMA yang berusia di atas 18 tahun.


Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline