Lihat ke Halaman Asli

Tidak Dimanfaatkan, Jembatan Penyeberangan Dekat Stasiun Bogor Sia-sia

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor, 24 Maret 2014 – Bogor memiliki beberapa jembatan penyeberangan, namun salah satu dari beberapa jembatan penyeberangan tersebut tidak pernah digunakan lagi. Jembatan penyeberangan yang tidak berfungsi lagi itu, berlokasi di Jln.Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat. Jembatan penyeberangan ini sebagai penghubung dari area stasiun Kota Bogor ke Jln.Paledang, tepatnya di sebelah Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) II Paledang, Bogor Tengah.

“Jembatan penyeberangan ini mulai dibangun sekitar 15 tahun yang lalu,” ungkap Nadia warga asal Cilebut, yang dulunya pernah menggunakan jembatan penyeberangan itu. “Dahulu jembatan penyeberangan ini sempat berfungsi dengan baik, meskipun hanya digunakan dalam kurun waktu yang singkat oleh masyarakat sekitar. Namun, kini Jembatan penyeberangan ini sama sekali tidak pernah lagi dimanfaatkan oleh anggota masyarakat sehingga pembangunannya sangat sia-sia,” tambah wanita yang bekerja sebagai karyawan di salah satu Pusat Perbelanjaan di Kota Bogor tersebut.

Dari hasil penelusuran langsung di lapangan, terlihat beberapa warga memilih menyeberang di bawah jembatan yang tidak terdapat zebra cross sama sekali di sekitar jalan tersebut. Padahal hal ini sangat membahayakan keselamatan pejalan kaki mengingat di sekitar jalan ini sering terjadi kemacetan yang cukup panjang, karena bukan hanya kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor saja yang melintas di persimpangan jalan ini,namun kendaraan umum seperti angkot dan yang lainnya hampir setiap menit selalu melewati jalan ini. Sehingga tak jarang, sering terjadi kecelakaan lalu lintas pada area ini.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab jembatan penyeberangan ini tidak digunakan lagi diantaranya adalah jembatan penyeberangan tersebut dibangun terlalu tinggi.

‘Jembatannya terlalu tinggi juga sih, sehingga males juga naik ke atasnya mbak. Capek dan lama banget lagipula, kalau dari bawah kan cepat, tinggal nyebrang jalan aja,” tegas wanita berusia 29 tahun itu.

Faktor lainnya yaitu, karena banyaknya Anak Baru Gede (ABG) yang menjadikan jembatan penyeberangan ini sebagai tempat tongkrongan mereka, terutama di malam hari. Sehingga hal tersebut menyebabkan para pengguna jembatan penyeberangan tersebut sedikit risih. Belum lagi beberapa spanduk promo produk iklan tertentu dan poster-poster para calon legislatif yang selalu memenuhi jembatan penyeberangan tersebut.

Pemerintah kota Bogor perlu menangani hal ini secepatnya, agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban di sekitar jalan tersebut. Selain itu, revitalisasi dari jembatan penyeberangan ini sebaiknya segera dilakukan agar jembatan penyeberangan di area ini tidak sia-sia dan penggunaannya dapat dimanfaatkan kembali oleh warga Bogor dan sekitarnya. (Yesica/mhs)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline