Peran Mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam Mencegah Kenakalan Remaja: Program Psikoedukasi sebagai Upaya Peningkatan Kontrol Diri

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu bagian dari program ini adalah Magang Mandiri, yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk terlibat langsung dalam dunia kerja tanpa harus melalui proses seleksi yang ketat seperti pada program magang lainnya. Dalam Magang Mandiri, mahasiswa memiliki kebebasan untuk memilih tempat magang sesuai minat dan kebutuhan mereka, serta berinisiatif dalam mencari peluang yang ada.

Program Magang MBKM Mandiri memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia profesional. Melalui pengalaman magang, mahasiswa dapat memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan interpersonal serta teknis yang diperlukan dalam karir mereka. Selain itu, program ini juga mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri, sehingga mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan di lapangan.

Dalam konteks mencegah kenakalan remaja, mahasiswa Universitas Negeri Malang telah mengambil peran aktif dalam melaksanakan program psikoedukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol diri di kalangan remaja. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 November 2024 dengan berada di bawah bimbingan dosen pembimbing serta instansi Dinas Sosial Kota Batu. Berlokasi di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), kegiatan dilaksanakan dengan tujuan mahasiswa tidak hanya menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah, tetapi juga berkontribusi secara langsung terhadap masyarakat.

Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang, Yesenia Salsabila Az Zahra, memilih kegiatan psikoedukasi sebagai puncak dari program magang MBKM Mandiri yang dijalankan dengan menyelenggarakan bseminar yang membahas pentingnya kontrol diri dan dampak negatif dari kenakalan remaja. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa sebagai pemateri sekaligus mengajak teman-teman LKSA dalam melakukan roleplay terhadap studi kasus yang dirancang untuk dapat memberikan dan membimbing dalam situasi nyata kedepannya. Dilanjut dengan pemberian evaluasi untuk melihat seberapa jauh dan peningkatan pengetahuan teman-teman LKSA, dengan harapan implementasi yang dapat dilakukan oleh teman-teman LKSA bisa membantu mereka dalam menghadapi kejamnya pergaulan bebas di lingkup pertemanannya.