Piala Dunia Sebagai Wadah Jual Diri Pemain

Walaupun telah berakhir beberapa minggu yang lalu namun setidaknya Piala Dunia telah memberikan banyak makna bagi para pemain yang telibat di dalamnya. Satu-persatu pemain yang bermain secara gemilang di even sepak bola terbesar tersebut seperti mendapat berkahnya, tidak hanya berupa penghargaan maupun prestasi dari even tersebut namun melainkan lebih dari sekadar itu mereka seperti mendapat legitimasi dan apresiasi lebih dari berbagai kalangan atas capaiannya tersebut, terutama dari para pemilik klub-klub kaya Eropa yang setelahnya akan siap mempekerjakan dan membayar mahal mereka.
Akan tetapi banyak sekali para pemain yang sebelum even PD di gadang-gadang oleh berbagai  pihak akan menciptakan sebuah prestasi yang amat sangat fenomenal seperti yang mereka lakukan di even klub, mereka sebut saja seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Fernando Torres, Lionel Messi dll, akan tetapi realitanya justru ketika even tersebut berlangsung para pemain tersebut seperti kehilangan “soul” mereka yang sangat hebat seperti saat membela klub masing-masing. Banyak factor sebetulnya yang jika di telisik oleh para pengamat sepak bola internasional yang menyebabkan performa mereka begitu kurang gereget ketika bermain di PD, beberapa di antaranya adalah factor fisik dan psikis yang kelelahan akibat bergulirnya kompetisi yang di ikuti oleh klub mereka sehingga tenaga mereka seperti terforsir habis, persiapan yang kurang akibat jadwal PD dengan agenda terakhir klub yang di nilai terlalu dekat, kurangnya adaptasi akibat perbedaan pola permainan yang di terapkan di timnas dan klub, hingga masalah rumor bursa transfer yang menyebabkan terganggunya konsentrasi sejumlah pemain. Memang beberapa kemungkinan-kemungkinan tersebut di atas tidaklah sepenuhnya benar dan valid,  sebab akar pokok permasalahan utama yang para pemain tersebut  hadapi sebenarnya hanya mereka sendiri yang tahu, sebab terkadang analisa yang di pakai oleh para pengamat hanyalah hasil pengamatan berdasarkan analisis terhadap kemungkinan-kemungkinan yang paling dekat dan real yang menimpa para pemain.
Pada even PD Afsel ini juga melahirkan sejumlah produk-produk nama pemain baru yang pada sebelumnya di level klub nama mereka masih kurang bersinar di kalangan public luas sehingga  sosok mereka tidaklah bisa secemerlang para pemain bintang yang ada di atas, mereka sebut saja Mesut Oezil, Sammy Khedira, Neuer, Thomas Muller, Keisuke Honda, dll. Mungkin maaf sebelumnya jika saya lebih banyak menyebutkan pemain yang berasal dari Jerman, karena memang realita yang sekarang saat bursa transfer musim panas resmi di buka, banyak sekali klub-klub papan atas Eropa di liga Inggris, Spanyol juga Italia yang mulai menaruh minat yang tinggi terhadap para pemain tersebut, sebut saja seperti Real Madrid, Barcelona, Inter Milan, Manchester United, Arsenal, Juventus, Bayern Munchen  yang ramai-ramai berebut tanda tangan para pemain tersebut. Bukanlah hal yang aneh memang, sebab di  PD Afrika Selatan ini mereka bermain dengan sangat cemerlang, Piala Dunia ini selain memang merupakan sebuah even sepak bola terbesar yang mana jutaan manusia di seluruh dunia menyaksikannya, para pemain pun  juga berusaha berlomba-lomba unjuk gigi dan kemampuan agar eksistensi mereka dapat tercapai ( khususnya bagi pemain bintang) sedangkan bagi pemain yang “ bukan bintang ” PD kali ini di manfaatkan sebagai wadah “ Jual Diri “ agar mereka dapat di kenal luas oleh masyarakat pecinta sepak bola dunia dan khususnya juga bos-bos klub –klub besar Eropa, siapa tahu setelah even ini berakhir maka para bos-bos klub-klub besar Eropa tadi bakal berminat menggunakan jasa mereka.
Bursa transfer musim panas yang akan berakhir pada 31 Agustus mendatang, sepertinya “mungkin“ akan menciptakan banyak sekali kejutan-kejutan, yang mana banyak sekali pemain akan hijrah ke klub-klub yang tidak para pengamat prediksi sebelumnya, sehingga apabila di cermati lebih lanjut bursa transfer kali ini benar-benar menarik, karena tidak hanya nama-nama tenar saja yang akan di rebut kontraknya oleh klub-klub besar, akan tetapi juga nama-nama baru yang bersinar di PD Afsel. Dan jika sampai benar-benar terjadi transfer antara nama-nama baru tadi dari  klub-klub medioker mereka yang sebelumnya menuju klub-klub besar Eropa maka itu menjadi stigma positif bahwasannya tugas “jualan diri” mereka di turnamen PD yang lalu benar-benar berhasil, sehingga kini mereka menjadi laku keras karena menjadi incaran banyak klub-klub besar yang siap untuk membayar mereka dengan bayaran besar dan membuat mereka kaya raya.