Lihat ke Halaman Asli

Yeremia Candra W

Mahasiswa Stikosa - AWS

Opini: Profesionalitas Media dalam Aksi Demonstrasi 11 April 2022

Diperbarui: 13 April 2022   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena demonstrasi Mahasiswa yang terjadi di Depan Gedung DPR Jakarta pada tanggal 11 April 2022 lalu. Demo ini di usung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau biasa disebut BEM SI. 

Aksi Demonstrasi tersebut mengangkat wacana perpanjangan jabatan presiden menjadi 3 periode. Tentunya masyarakat menerka – nerka terhadap wacana yang telah dilontarkan tersebut sehingga memicu terjadinya demonstrasi ini. 

Menurut Lutfi Yusfrizal selaku Koordinator Media menjelaskan bahwa pengalihan massa ke Gedung DPR dilakukan untuk mengawal berjalannya konstitusi yang merupakan tugas pokok dari legislatif. Tidak hanya menolak wacana perpanjangan jabatan Presiden menjadi 3 periode. Namun, para Mahasiswa yang berjajar turun ke jalan ini mengkritik mengenia kenaikan harga bahan pokok yang akhir – akhir ini melonjak.

Dalam hal ini para awak media tidak hanya mengakabrkan tentang demonstrasi yang ada di depan gedung DPR Jakarta. Media juga menyorot hal yang terjadi dibalik demo tersebut seperti Polda Metro Jaya yang siap mengamankan aksi demonstrasi tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan bahwa, Polda Metro Jaya siap mengamankan Demonstrasi tersebut dan mengerahkan pasukan yang sebanding dengan masa yang terlibat. 

Selain itu, para personel Polisi yang ditugaskan menjaga demo tersebut dilarang untuk membawa senjata api. "Kami sudah siapkan hal itu. Tentunya pengamanan demo kami secara humanis pelayanan kami kedepankan ke seluruh peserta demo dan tidak gunakan peluru tajam jadi itu sudah arahan pimpinan polda," ujarnya.

Adapun Kodam Jaya yang siap menerjunkan 1.330 Prajurit TNI untuk membantu mengamankan demo tersebut. Hal terebut disampaikan oleh Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto. Untung telah memastikan bahwa para prajurit yang turut serta mengamankan demo juga tidak diperbolehkan membawa senjata api dan menganggap para mahasiwa sebagai anak mereka sendiri yang harus dilindungi.

Di sisi lain media juga menyorot mengenai Anak sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. Beliau, mengutarakan penolakan terhadap perpanjangan Presiden 3 periode, bahkan Gibran pun mengatakan bahwa ia siap ikut berdemonstrasi dalam penolakan tersebut. Karna menurutnya pernyataan tersebut sudah jelas terkait tanggal pemilunya dan jangan sampai ditunda. 

Meski begitu, Gibran selaku Wali Kota Solo ini menegaskan bahwa semua aspirasi yang yang ditujukan padanya tetap ditampung dan akan mengikuti konstitusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline