Lihat ke Halaman Asli

Modifikasi Pematangan Belajar

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan zaman kian melaju dengan cepatnya. Berbagai macam pemikiran dan filsafat terus bermunculan silih berganti. Dunia terasa semakin sempit. Pepatah “dunia tidak selebar daun kelor” sudah tidak berlaku lagi. Justru sebaliknya dunia kini menjadi selebar daun kelor. Sekarang dunia ini laksana sebuah global village semata. Perkembangan zaman tidak selamanya membawa dampak yang positif tapi sebaliknya juga dapat membawa dampak yang negatif. Mengapa bisa terjadi? Ya…ini karena perkembangan-perkembangan yang terjadi tidak diikuti atau didasari oleh dasar-dasar yang terarah. Lalu bagaimanakah hakekat perkembangan dan perubahan dalam dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran yang diinginkan dan sesuai dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini? Yaitu suatu perubahan yang mengedepankan inovasi dalam penyampaiannya, atau dapat disebut juga dengan inovasi pembelajaran.
Inovasi pembelajaran merupakann suatu upaya perubahan yang bermanfaat bagi pelaksanaan pembelajaran. Inovasi dalam proses pembelajaran adalah tanggung jawab besar bagi pendidik. Dalam pelaksanaannya membutuhkan peran ekstra dari seluruh komponen pendidikan.
Manusia adalah makhluk yang penuh dengan berbagai potensi. Potensi apakah itu? "Fisik, Hati, dan Akal" Semua potensi ini akan berfungsi jikalau kita tlaten dalam mengasahnya. Belajar. Belajar. dan terus Balajar…itu kuncinya.
Teori belajar merupakan hukum-hukum/prinsip-prinsip umum yang melukiskan kondisi terjadinya belajar. Sedangkan belajar itu sendiri merupakan suatu usaha yang berupa kegiatan sehingga terjadi perubahan-perubahan tingkah laku yang relative tetap. Teori dalam belajar atau pembelajaran, ada banyak sekali. Ada teori behaviorisme, kognitivisme, konstruksionalisme, humanisme, ataupun teori-teori yang lainnya. Semua teori ini hanya merupakan suatu gambaran yang akan menuntun kita untuk melangkah mencapai tujuan dalam belajar. Dari yang tekah kita ketahui, teori pembelajaran masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada teori yang benar-benar sempurna, yaitu tidak ada yang paling baik maupun paling jelek, semuanya saling berkaitan. Jadi disimpulkan bahwa kemunculan dan pergeseran teori-teori belajar dan pembelajaran adalah suatu tarbiyah yaitu guna menumbuhkan dan mengembangkan suatu pembelajaran untuk mencapai tahap kesempurnaan (keberhasilan proses belajar) dengan jalan setahap demi setahap.
Manusia sering kali berpikir bahwa dirinya adalah spesies paling pintar di muka bumi. Mereka memiliki berbagai kemampuan, tapi tak selamanya selalu bijak dalam langkahnya. Manusia dapat menyombongkan dirinya atas segala prestasi yang istimewa. Namun dibalik ini semua, manusia memiliki rasa ingin tahu, motivasi untuk mengetahui apa yang belum ia miliki. Mereka berusaha berasosiasi, menghubungkan berbagai elemen-elemen untuk menjawab rasa keingintahuannya. Inilah yang disebut dengan manusia yang kreatif, yang selalu berpikir tidak hanya berpedoman pada satu dasar yang telah ada, tapi ia berusaha untuk selalu mencipta.
Terjadinya manusia kreatif...
Dari hal ini, maka pendidik adalah orang yang kreatif memberikan strategi-strategi atau sesuatu yang menarik sehingga memicu rasa belajar padi peserta didik. Pengajar merupakan satu faktor yang ikut berperan dalam menciptakan manusia yang kreatif. Pada awalnya, sesosok manusia kreatif dibentuk dari suatu konsep diri yang matang. Kreatifitas merupakan salah satu kebutuhan kita dalam mengembangkan otak kita. Kreativitas begitu bermakna dalam hidup Karena dengan kita berkreatif kita dapat memunculkan ide-ide yang baru, yang mungkin orang lain tidak dapat melakukannya.
Adanya pelaksanaan inovasi pembelajaran secara umum bertujuan untuk mencerdaskan atau mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Otak adalah organ penting yang unik pada diri manusia. Otak peserta didik merefleksikan banyak faktor, termasuk pengalaman-pengalaman lingkungan dan faktor genetika. Pengalaman belajar akan membentuk kognitif personal. Secara garis besar otak memegang peran utama dalam pemaknaan yang diperoleh peserta didik dari pembelajaran.
Menyadari peran otak dalam konsep pemahaman, maka perlu adanya proses pembelajaran yang mencerdaskan otak. Diskusi dengan permasalahan yang diberikan dari pendidik memberikan peran berarti dalam proses otak untuk berpikir. Berpikir adalah sebuah proses dari otak yang mengakse respon sebelumnya untuk memahami atau menciptakan sesuatu yang baru atau aktivitas yang bertujuan menemukan suatu cara untuk memecahkan masalah. Jadi, dengan proses berpikir melalui diskusi akan meningkatkan kerja otak atau mengasak otak untuk lebih mudah memahami persoalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline