Lihat ke Halaman Asli

Orang Tua Modern Harus Melek Teknologi

Diperbarui: 22 September 2015   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menjadi seorang Ibu adalah impian bagi semua kaum perempuan, banyak yang beranggapan bahwa wanita belum sempurna jika belum menjadi ibu. Namun tahukah Anda bahwa menjadi Ibu bukanlah sebuah title kebesaran tanpa diembel-embeli sebuah tanggung jawab besar. Pada zaman ibu-ibu kita dulu, tidak banyak yang dikahawatirkan karena teknologi belum berkembang pesat dan anak-anak bisa diawasi dengan mudah karena dulu anak-anak masih menggunakan permaian tradisional, seperti main gundu, petak umpet, gobak sodor, dll. Dunia mereka masih aman dari pengaruh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kita bisa tahu siapa temannya dan dimana mereka di jam-jam tertentu. Sebagian besar anak-anak masih mudah dikontrol, lebih penurut dan tahu tata krama.

Namun jaman telah berubah secara drastis, apa yang mereka temui setiap harinya tidak bisa kita kontrol 100%. Tak ada lagi permainan tradisional yang anak-anak jaman sekarang mainkan, sehingga mereka kurang bersosialisasi dan kurang berinteraksi dengan sesamanya. Mereka lebih sering berinteraksi dengan gadget dan dunia lain yang belum tentu diketahui oleh para orang tua. Orang tua jaman sekarang lebih banyak disibukkan dengan dunia kerjanya, tak banyak waktu yang dihabiskan dengan buah hati mereka sehingga kedekatan dengan anak menipis. Banyak yang beranggapan bahwa dengan memenuhi materi yang mereka butuhkan sama dengan membesarkan anak, padahal tanggungjawab psikis lebih berat dibandingkan tanggungjawab materi. Bukan berarti mengesampingkan materi, namun harus diimbangi dengan pengawasan dan perhatian agar buah hati bisa tumbuh menjadi sosok atau pribadi yang mempunyai nilai-nilai moral.

Orang tua jaman sekarang harus ekstra waspada dan berhati-hati dengan setiap jenis pergaulan yang diikuti oleh anak-anak. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, jarak tidak lagi menjadi halangan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk merusak moral anak-anak. Memberikan kebebasan kepada anak memang diperlukan, namun kebebasan yang terkontrol dan bertanggungjawab, bukan kebebasan yang tidak ada aturannya dan bebas menerobos etika-etika atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sekali-sekali bolehlah bahkan harus bagi orang tua untuk mengikuti kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak-anak selama sehari penuh, jangan sampai lengang hingga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sudah sangat banyak kasus pembunuhan, penculikan, bahkan pemerkosaan terjadi karena keteledoran orang tua. Jika ada pihak yang patut disalahkan pertama kali atas musibah yang dialami oleh anak-anak adalah orang tuanya. Banyak jalanan-jalanan sepi diisi dengan pasangan muda-mudi bukan muhrimnya yang sedang memadu kasih, sungguh miris jika hal seperti ini dibiarkan saja dan tidak dilakukan tindakan pencegahan.

Belum lagi adanya berbagai media sosial yang memungkinkan siapa saja berhubungan dengan anak-anak. Sebenarnya media sosial diciptakan untuk hal-hal yang bermanfaat, namun tidak sedikit yang memanfaatkannya untuk hal negatif, seperti penipuan, perampokan, pencurian, dll. Media sosial seperti pasar bebas, siapa saja bebas menyebarkan hal-hal positif maupun negatif. Pengawasan orang tua tentunya sangat dibutuhkan sebagai filter bagi anak untuk tidak salah memasuki dunia atau pergaulan yang salah. Sudah waktunya bagi para orang tua untuk melek teknologi.

Orang tua jaman sekarang harus melek teknologi, agar bisa memantau anak 24 jam walaupun secara fisik tidak bisa menemani anak selama 24 jam. Berikut sedikit ulasan mengenai manfaat media sosial :

  1. Sosialisasi

    Mengingat bahwa anak-anak lebih sering berinteraksi dengan gadget dibandingkan dengan teman-temannya secara langsung, otomatis media sosial menjadi sarana bagi mereka untuk bersosialisasi. Jika meraka menemukan lingkungan yang tepat maka media sosial akan sangat membantu, namun jika mereka terjerumus di lingkungan yang tidak baik maka sudah menjadi tanggungjawab bagi orang tua untuk melakukan pencegahan.

  2. Buku Diary

    Karena kurangnya perhatian atau waktu yang ada antara orang tua dan anak, media sosial bisa menjadi tempat bagi anak untuk mencurahkan segala hal yang dialaminya, tidak jauh beda dengan buku diary. Jika ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan hal ini, tentu saja bisa menjadi celah bagi mereka untuk berbuat jahat

  3. Bertemu Teman Lama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline