Lihat ke Halaman Asli

Keadilan

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disaat nurani terbelenggu materi...
Disaat kebenaran menjadi konsumsi...

Berat sebelah berkeliaran tak teratasi...

Air mata tak bersalah mengalir ...

Menusuk hati ....

Mengundang iba...

Masihkah ada keadilan di negeri ini?

Tanda tanya besar rakyat kecil meminta jawaban...

Tuan jaksa...

Kau adalah wakil keadilan di negeri kami...
Namun kau masih menduduki singgasana dg angkuhnya..

Seakan tak merasaair mata yang menetesi tanganmu....

Seakan tak mendengar jeritan tangisyang kau dengar...

Lelah....

Ketika uang mengalahkan segalanya..

Pilu...

Ketika keadilan tak lagi ada.....

Perih...

Ketika rantai penjara memisahkannya dengan keluarganya...

Tanpa adanya dosa yang diperbuatnya....

Tanpa adanya noda yang dituangkannya....

Karena rasa iba telah sirna..

Karena agama tak bersemayam dalam jiwa.....

Tuan Jaksa....

Kami meminta dari hati....

Janganlah melirik siapa kami....

Hargai hal yang terbukti...

Tetapkan keputusan dengan pasti...

Tanpa ada yang tersakiti....

Karya: Yeni Nur Cahyani

Universitas Negeri Jember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline