Lihat ke Halaman Asli

Sinopsis Novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari

Diperbarui: 8 April 2021   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Catatan Juang: Fiersa Besari. dokpri.

Awal mula baca buku ini seru sekali, barangkali ada yang pengen baca sinopsisnya, pengen tahu alur ceritanya kayak gimana. Kurang lebih seperti dibawah ini. Yuks happy reading kawan.

SINOPSIS NOVEL: CATATAN JUANG KARYA FIERSA BESARI

Tak sengaja Suar menemukan sebuah buku bersampul merah ketika hendak turun dari angkutan umum. Buku catatan yang tampak lusuh. Suar menanyakan sesiapa pemiliknya, tetapi tidak ada yang tahu. Sakit kepala yang ia rasakan sedari tadi, membuatnya bergegas untuk memasukkan buku tersebut kedalam tas jinjing dan melangkah menuju rumah indekosnnya untuk istirahat.

Suar adalah seorang gadis yang tengah terjebak dalam rutinitas kehidupan. Ia bekerja sebagai sales asuransi di sebuah bank besar. Impiannya untuk menjadi seorang sineas harus terhenti karena tuntunan ekonomi keluarga. Setelah beristirahat Suar membuka buku tersebut, mengamati sebuah kalimat yang menjadi pembuka "Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya. Tertanda Juang."

Suar penasaran dengan pemilik buku tersebut, ia mencari lewat sosial media tetapi tidak berhasil. Sebelum pada akhirnya memutuskan untuk membaca halaman pertama. Teruntuk: Ibu (Dimana Segalanya Berawal). Hati Suar bergetar melihat kata-kata yang disusun sedemikian rupa. Kata-kata yang cukup menusuk hatinya. Suar menutup buku itu dan berniat untuk segera mengembalikan.

Namun alih-alih untuk mendapatkan informasi mengenai Juang, Suar justru ketagihan membaca buku tersebut. Terlebih tulisan-tulisan Juang mampu menenangkan pikirannya mengenai masalah kantor.

Di kantor Suar memiliki konflik dengan Bu Ida, atasanya yang suka marah marah. Belakangan ini ia kerap ditegur lantaran kinerjanya yang menurun. Suar yang kelelahan merasa semakin bosan dengan pekerjaan tersebut. Apalagi Suar tengah memiliki konflik asmara dengan kekasihnya di kantor karena lelaki itu lebih memilih kembali dengan mantannya. Hal inilah yang memperburuk keadaan Suar, sales asuransi yang sebelumnya sering memenangkan hati para nasabah, aset berharga perusahaan---kini menjadi orang yang selalu dimaki-maki.

Suar yang gundah tiba-tiba semakin penasaran dengan Juang, sebab setiap tulisannya adalah obat dari hatinya. Apalagi ada kalimat-kalimat yang menyebut sebagai Lelaki Jingga. Semakin hari, Suar tidak bisa berhenti membaca catatan tersebut. Semakin jauh membaca, Suar ingin melepaskan kepenatannya dari penjara pekerjaan.

Walaupun ada hal yang menghalanginya, yaitu orang tua. Suar khawatir tidak bisa membantu ekonomi keluarga karena ayahnya yang terkena stroke. Tetapi dengan bekal keyakinan yang kuat, buku bersampul merah itu cukup membantunya untuk lepas dari rasa ketakutan. Suar akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan.

Setelah keluar dari pekerjaan, Suar pulang menemui keluarganya. Rasa bahagia mulai muncul di relung hatinya. Kondisi kesehatan keluarganya lumayan membaik dan Albi, adiknya yang telah memiliki penghasilan dari usaha clothing-an. Bersamaan dengan itu, Suar teguh mengutarakan bahwa ia telah keluar dari pekerjaan di kantor dan berniat untuk mengejar impiannya menjadi sineas. Suar meminta restu supaya hal yang di harapkan selama ini bisa tercapai.

Tak lama setelah itu, Suar mendengar kabar bahwa di Desa Utara, tempatnya tinggal sedang terjadi konflik berdirinya pabrik semen. Banyak warga menolak didirikannya pabrik tersebut karena dinilai akan merugikan lingkungan. Meskipun warga mendapat kemenangan di meja pengadilan, tetapi semua hanya sia-sia karena pemerintah tetap bersih keras untuk mendidikan pabrik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline