Para ilmuan belum dapat mengungkapkan rahasia dan misteri yang tersimpan di dalam tidur. Tidak ada alam yang sama dalam kondisi tidur dan terjaga. Manusia terhubung dengan alam dunia saat ia terjaga. Sedangkan manusia terhubung dengan alam semesta dan alam arwah saat ia tidur. Alam tidur merupakan alam yang penuh dengan misteri dan keajaiban. Roh meninggalkan tubuh manusia saat ia tidur, tetapi tetap terikat dengan tubuh dalam bentuk yang tidak diketahui hakikatnya. Kematian adalah keluarnya roh dari tubuh. Oleh karena itu, manusia mengalami kematian kecil saat tidur. Sebab, tubuh roh tetap memiliki rahasia kehidupan dan waktu biologis berjalan di dalamnya bahkan setelah roh meninggalkannya.
Selain tubuh, manusia terdiri dari jiwa, akal, dan roh. Ketiga komponen ini membentuk diri manusia, yang terletak pada tubuh yang bersifat fisik. Saat ini, para ilmuan telah menemukan banyak tentang apa yang terjadi di dalam tubuh manusia saat tidur, tetapi tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan roh dan jiwa selama tidur, atau bagaimana keduanya berhubungan dengan tubuh. Sebab fakta-fakta ini tidak dapat dinalar atau dibuktikan dengan ilmu pengetahuan empiris. Maka sebab itu, kita sebagai Muslim hanya perlu meyakininya.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur setelah shalat ashar atau menjelang maghrib dapat berbahaya bagi kesehatan. Seseorang mungkin akan merasakan pusing, linglung, dan sakit kepala jika mereka tidur saat itu. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ritme sirka dian tubuh berubah, yang berdampak signifikan pada cara berbagai fungsi dan organ tubuh beroperasi secara otomatis. Di riwayatkan Imam Abu Bakr Al-Marrudzi "tidak disukai (makruh) bagi seseorang tidur setelah ashar, dikhawatirkan membahayakan (kewarasan) jiwanya," Penjelasan tersebut menyatakan bahwa terlalu sering tidur di sore hari dapat memperburuk jiwa atau akal.
Jika tidur dilakukan dengan benar dan berkualitas, maka itu akan bermanfaat bagi tubuh manusia. Berkualitas di sini maksudnya tidur yang nyenyak atau terlelap. Sebuah penelitian di Universitas Harvard menemukan bahwa tidak hanya kualitas tidur yang penting untuk mencegah penyakit jantung, pembuluh darah, dan infeksi menular lainnya. Karena daya tahan tubuh seseorang hanya dapat berfungsi dengan sempurna selama tidur. Selain itu, tidur yang nyenyak dan cukup dapat membantu memulihkan badan dari kelelahan, meningkatkan sistem kekebalan, dan meningkatkan fungsi otak. Sebaliknya, kurang tidur memicu hormon kortisol, yang menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Dilansir dari Majalah Intisari, yang merupakan salah satu media terkemuka di Indonesia, mengatakan bahwa ada beberapa hal penting yang harus dilakukan untuk tidur dengan baik, seperti mengonsumsi makanan yang sehat, melakukan meditasi, menghindari cahaya terang, mandi dengan air hangat, berolahraga secara teratur, dan masih banyak lagi.
Adapun tidur yang dapat menentukan kualitas tidur yang baik dan menyehatkan dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya:
- Durasi waktu yang dibutuhkan untuk tidur. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Daniel F. Kripke dari Universitas California menyatakan bahwa orang yang tidur selama 8 jam atau di bawah 4 jam per hari memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur selama 6-7 jam setiap harinya.
- Tidur pada waktu yang tepat. Waktu tidur yang dianjurkan menurut agama, budaya, dan kesehatan adalah setelah isya' hingga shubuh (antara pukul 20.00 dan 04.00), termasuk tidur siang (antara pukul 10.00 dan 15.00). Menurut Ibnu Qayyim al-Jawzi, tidur pada waktu dhuha (khuruq) dapat menjauhkan seseorang dari perkara dunia dan akhirat, sedangkan tidur setelah asar (khumuq) dapat menyebabkan hilangnya akal.
- Menjaga waktu tidur yang teratur. Para ilmuwan menemukan bahwa ada pusat di otak manusia yang mengatur waktu tidur dan terjaga. Karena itu, manusia dan hewan juga bangun pada jam tertentu di pagi hari dan tidur pada jam tertentu di malam hari. Dengan demikian, jika seseorang mampu mengikuti jam biologis ini, dia akan memiliki kualitas tidur yang nyenyak dan nyaman di malam hari, aktif secara fisik dan mental di siang hari, menjaga kesehatan fisik dan mentalnya dengan baik, dan terhindar dari berbagai penyakit.
- Lingkungan tidur yang nyaman, yaitu dapat melakukan beberapa hal untuk membuat suasana dan tempat tidur nyaman ketika tidur, seperti mengatur suhu ruangan, mematikan lampu dan kebisingan, menggunakan peralatan tidur yang nyaman, tidur dengan posisi yang tepat, dan menghindari makanan berat sebelum tidur.
- Aktivitas sebelum tidur. Hal ini dapat menyelaraskan diri dan rileks secara fisik dan mental dengan melenturkan otot-otot tubuh dari jari kaki hingga kepala. Rileksasi mental berarti mengurangi ketegangan dan stres dalam hidup dan tidak menyebabkan masalah saat tidur.
Perlu diketahui bahwa tidak terdapat hadis shahih dari Rasulullah Saw. atau perkataan sahabat tentang boleh atau tidaknya tidur setelah shalat Ashar, atau di waktu Ashar, baik yang berisi pujian atau kritik. Namun, ada beberapa hadis yang disandarkan kepada Rasulullah Saw. mengenai larangan atau celaan tidur setelah Ashar. Namun sebagian besar dari hadis ini dianggap dhaif, dan sebagian lagi dianggap maudhu' (palsu).
Hadis tentang tidur sore dalam Musnad Abi Ya'la Al-Mawsili
: "
"Telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Husain, telah menceritakan kepada kami Ibn 'Ulathah, telah menceritakan kepadaku al-Awza'i, dari al-Zuhri, dari 'Urwah, dari 'Aishah, sesengguhnya Nabi Saw. bersabda: "Barangsiapa yang tidur setelah ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri". (HR. Ad-Dailami).
Namun demikian, para ulama menghukumi hadis riwayat Ad-Dailami sebagai hadis dhaif. Karena sanad hadis tersebut memiliki rawi yang tercela, termasuk Ibn Ulathah dan 'Amr bin Husain. Tetapi, matan hadisnya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadis yang tidak menganjurkan tidur sore.
Selain itu, terdapat pula hukum bagi mereka yang tertidur selama Ashar, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid Hafidzahullah, pernah berkata: