Di acara bergengsi Piala Oscar 2022, Chris Rock ditampar oleh Will Smith di depan para artis Hollywood, bahkan di depan semua yang menyaksikan event itu di seluruh dunia !
Semua diawali dengan niat Chris Rock untuk membuat jokes terhadap istri Will Smith. Awalnya Will Smith ikut tertawa, tapi istrinya Jada Pinket-Smith menunjukkan ketidaknyamanannya, dan sebagai laki-laki Will Smith maju ke podium dan memberikan tamparan ke wajah Chris Rock. Ia bahkan mengingatkan Chris Rock untuk tidak menyebut nama istrinya lagi di podium.
Ada beberapa tanggapan dalam hal ini. Ada yang pro dan ada yang kontra dengan Will Smith, tapi kita tidak membahas tentang hal itu.
Sesuai dengan judul tulisan ini, banyak orang yang saat ini tidak sadar kalau mulutnya bisa menjadi "harimau' bagi dirinya yang bisa memancing masalah buat hidupnya.
Lihat saja di sekitar kita, banyak sekali kejadian kriminalitas yang diawali dari kata-kata yang keliru yang keluar dari mulut korbannya. Mulut dalam hal ini ada 2, mulut kita secara fisik dan mulut kita di media sosial.
Dalam mulut ini ada lidah. Karena mulut ada 2 seperti saya share sebelumnya maka ada 2 lidah kita saat ini, lidah secara fisik dan "lidah" dari mulut kita di medsos. Banyak yang tidak menyadari kalau Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Bagi komedian, mengucapkan hal yang merendahkan lawan bicaranya adalah hal yang lucu. Kalau dalam dunia komedi, lawakan seperti ini disebut dengan black comedy atau slapstick comedy. Tapi dalam kehidupan sehari-hari ini bisa disebut dengan bully, pelecehan atau bahkan penghinaan.
Orang yang merasa tersinggung, dia akan bersikap sesuai dengan apa yang dia anggap benar. Bisa saja saat itu dia tertawa, diam atau hanya tersenyum, tapi hanya dia yang tahu apa yang ada di hatinya.
Sedangkan bagi orang yang biasa mengucapkan kata-kata yang merendahkan orang lain, hal itu biasa saja. Apalagi kalau dia juga biasa di-bully, menyukai tayangan film atau peristiwa yang berisi bully atau memang sering melihat perilaku bully dalam kehidupannya sehari-hari.
Lalu bagaimana cara menghadapinya ?