Lihat ke Halaman Asli

Krisis Budaya Lokal Akibat Era Globalisasi

Diperbarui: 22 Agustus 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perkembangan era digital juga semakin lama semakin berjalan begitu cepat hingga tak bisa dihentikan oleh manusia. Hal ini tak lain karena kita sebagai manusia sendirilah yang pada akhirnya menuntut dan meminta berbagai macam hal secara lebih efisien serta praktis.
Tentunya, kemajuan era digital yang begitu pesat juga memberikan berbagai macam jenis dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Perkembangan teknologi di era digital sekarang menjadi salah satu aspek yang penting terutama bagi masyarakat modern seperti kita. Perkembangan teknologi tidak jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan yang menandai kemajuan zaman. Era digital sendiri adalah periode dimana teknologi memiliki peran utama termasuk teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Era ini ditandai dengan berkembangnya smartphone, komputer, dsb, yang memberi koneksi pada masyarakat dari berbagai negara di seluruh dunia.
Terutama pada era digital, publikasi berita sangat dipermudah. Selain itu, akses untuk mendapat informasi menjadi tidak terbatas. Hal ini menyebabkan informasi yang ada menjadi tersebar secara luas. Seperti contohnya, kita sebagai warga negara Indonesia dapat dengam mudah mengakses informasi tentang keadaan atau berita-berita yang ada di Amerika. Kemudahan ini menyebabkan budaya-budaya asing dapat masuk dengan mudah. Terutama jika kedua negara menjalin kerja sama diplomatik. Dalam hubungan internasional, kerja sama diplomatik menjadi sangat menguntungkan. Terutama bagi kedua belah pihak yang sedang bekerjasama.
Akan tetapi, pernahkah kita berpikir dampak lain dari hal tersebut?. Akankah budaya asing yang masuk dapat diterima dengan baik, atau malah mengikis budaya asli Indonesia. Pada zaman sekarang ini, sudah banyak sekali terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan yang tentu saja dapat dirasakan oleh kebanyakan orang salah satu penyebabnya karena adanya pengaruh dari arus globalisasi. Banyak sekali budaya asing masuk dan berkembang di kalangan masyarakat terutama pada generasi muda. Hal itu tentu saja mengancam dan membahayakan identitas nasional jika tidak terkendali. Krisis identitas nasional dapat terjadi khusunya pada generasi muda utamanya para mahasiswa yang sangat mudah terpengaruh dengan arus globalisasi. Untuk itu, perlu adaya kesadaran untuk menjaga nilai-nilai budaya sebagai identitas nasional yang semakin memudar. Selain itu, juga perlu adanya cara-cara atau tindakan untuk meningkatkan kembali kesadaran generasi muda utamanya mahasiswa terhadap identitas nasional dengan tetap memperhatikan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada zaman sekarang ini.
Adanya krisis identitas yang terjadi selama ini dapat dicegah agar tidak berkelanjutan. Krisis identitas dapat menjadi masalah serius bagi generasi muda saat ini. Banyak masyarakat dan generasi muda yang kurang sadar akan rasa cinta budaya tradisional, sehingga mengakibatkan budaya tradisional akan luntur hingga diambil oleh negara lain. Oleh karena itu penting bagi kita semua untuk melestarikan budaya yang kita punya sebagai pondasi dalam mewujudkan keamanan identitas nasional.
Banyaknya budaya asing yang masuk di Indonesia berdampak pada generasi muda, karena dapat membahayakan jika tidak terkendali. Dengan demikian perlunya kesadaran untuk menjaga nilai-nilai budaya tradisional sebagai identitas agar tidak memudar. Krisis identitas nasional pada generasi muda dapat dicegah melalui kontribusi mereka dalam sikap nasionalisme dengan gotong royong, saling memahami budaya satu sama lain, mengakui budaya tradisional Indonesia, melestarikan budaya dengan mempelajarinya, serta dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju, para generasi muda harus bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik dan menyaring hal-hal positif, sehingga tetap menjaga kearifan lokal budaya Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline