"Ibrahimovic memang sosok yang disegani di Milan. Selain memori manis bersama I Rossoneri, dia juga dikenal memiliki karakter pejuang, ambisius dan punya standar yang tinggi."
Teka-teki masa depan Zlatan Ibrahimovic akhirnya terungkap dua bulan setelah meninggalkan LA Galaxy. Ibrahimovic bergabung dengan mantan klubnya, AC Milan, pada 27 Desember 2019.
Ibrahimovic meneken kontrak hingga Juni 2020, plus opsi perpanjangan selama satu musim. Dia memilih nomor 21 untuk menghiasi bagian belakang kostumnya di Milan.
Ibrahimovic pernah membela Milan dengan torehan pada 2010-2012. Dia mengoleksi 56 gol dan 24 assist dari 85 laga di berbagai ajang dalam kurun waktu tersebut. Bomber asal Swedia itu turut berjasa membantu I Rossoneri merengkuh masing-masing satu trofi Serie A dan Piala Super Italia.
Akan tetapi, semua catatan apik itu tercipta saat Ibrahimovic masih berusia 30-an awal. Kini, pemain berjuluk Ibracadabra tersebut hampir menginjak kepala empat atau tepatnya 38 tahun.
Kedatangan Ibrahimovic ke Milan mengundang respons skeptis dari sejumlah kalangan. Satu di antaranya datang dari mantan gelandang Juventus dan timnas Italia, Claudio Marchisio.
"Saya berharap dia (Ibrahimovic) mengguncang mereka (Milan). Rossoneri harus kembali ke level yang sepantasnya. Meski begitu, dengan segala masalah yang ada pada musim ini, saya akan berusaha mempromosikan sejumlah pemain muda (ketimbang mengontrak Ibrahimovic)," katanya, seperti dilansir Sky Sport Italia.
Apa yang bisa Ibrahimovic berikan bagi Milan? Bukankah kemampuan pemain seusia dia sudah "habis"? Kenapa pula dia tidak terus membela LA Galaxy? Gaji melimpah dan ekspektasi jauh lebih rendah dibanding di Milan?
Ah, boleh jadi Ibra ingin relaks dengan bermain untuk Milan yang dicintainya sambil menikmati puja-puji para tifosi.
Tidak, bukan itu alasannya.