Lihat ke Halaman Asli

Yefta Novia Tama

do not be afraid when you face a problem because God knows the limits that exist in you

Keong Mas, dari Hama Menjadi Pupuk Organik Tanah Sawah

Diperbarui: 17 Maret 2019   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribun Jabar - Tribunnews.com

Di mana ada sawah disitu ada keong mas, istilah ini memang benar adanya. keong mas atau sering dipanggil tutut oleh masyarakat jawa ini hidup di perairan dangkal yang berdasar dengan aliran air yang lamban, misalnya sawah, rawa-rawa, pinggir danau dan pinggir sungai kecil. Keong mas ini lebih menyukai perairan yang airnya jernih dan bersih. Penyebaran keong mas ini dari Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia (kecuali Irian Jaya).

Keong mas ini bisa memiliki bentuknya seperti kerucut membulat dengan warna hijau-kecoklatan. Puncak cangkang agak runcing, mulut membundar, tepinya bersambung, tidak melebar, umumnya hitam. 

Operculum agak bundar telur, tipis, agak cekung, coklat kehitaman. operculum merupakan penutup/pelindung tubuhnya yang lunak ketika menyembunyikan diri di dalam cangkangnya.

Keong mas atau Tutut ini ternyata menyimpan kandungan gizi tinggi, khasiatnya yang dimiliki keong mas mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram keong mas, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor. 

Kandungan vitamin pada keong mas cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E, niacin dan folat. Keong mas juga mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang cukup tinggi pada tubuhnya. 

Berat daging satu ekor keong mas dewasa dapat mencapai 4-5 gram. Selain makronutrien, tubuh keong mas juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Dengan pengelolaan yang tepat, tutut dapat dijadikan sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh lebih murah dari pada daging sapi, kambing atau ayam. 

Keong mas banyak dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung protein yang cukup tinggi. Meskipun demikian, kewaspadaan perlu diberikan karena keong mas adalah inang dari beberapa penyakit parasit. Selain itu, hewan yang diambil dari dekat persawahan dapat menyimpan sisa pestisida di dalam tubuhnya.

Apakah teman-teman tau bahwa keong mas ini dapat merusak padi para petani?

Hama keong mas merupakan salah satu ancaman yang sering dijumpai oleh para petani yang menyerang padi disawah. Hal ini sangat mencemaskan para petani, keong mas menyerang padi dengan cara mengigit batang padi yang berusia 20 hari setelah tanam. Apalagi curah hujan saat ini turun dengan frekuensi dan intensitas yang begitu tinggi. Hujan yang terus terjadi ini menyebabkan sawah menjadi lembab dan hal ini memungkinkan cuaca lembab tersebut mengakibatkan populasi keong mas sulit dikendalikan.

Maka dibuatlah trobosan dengan hama keong mas ini menjadi pupuk bagi tanah sawah. Keong mas dapat di jadikan pupuk karena mengandung banyak zat yang dapat membantu memperbaiki tanah sawah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline