Lihat ke Halaman Asli

Yedija Manullang

Masih terus Belajar

Pemuda dalam Kemerdekaan 4.0

Diperbarui: 17 Agustus 2019   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: youtube/karlos bajawa wololika

74 TAHUN yang lalu Negara kita merdeka. Pekikan kata Merdeka! menyeruak ke seantero negeri. Merdeka ! Merdeka ! Merdeka ! Pada zaman perjuangan sebelum kemerdekaan hingga menunggu kemerdekaan, kata merdeka selalu diucapkan.

Namun ada perbedaan dalam konteks saat ini. Kalau dulu kata merdeka diucapkan diperjuangkan untuk diwujudnyatakan namun dewasa ini kata merdeka diucapkan dengan begitu gaung hingga urat serasa mau putus namun apala artinya ucapan tersebut jika akhirnya tidak sampai diwujudkan dan hanya sebatas kata-kata saja.

Pun saat ini kita merefleksikan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74 dengan  mengambil tema Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju. 

Hal ini merujuk akan program pemerintah lima tahun kedepan. Ini menjadi pertanyaan bagi kita semua, khusunya Pemuda yang harus bersiap diri untuk menjawab pertanyaan dan tantangan tersebut. 

Saat ini pemuda dihadapkan dengan banyak persoalan sudah usang dan tidak relevan lagi untuk kita bicarakan namun tetap saja masih menjadi momok yang menakutkan dan sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan yang ada di dalam negeri ini, yaitu kasus intoleransi yang masih tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat Indonesia yang begitu beragam dan majemuk. 

Pun didalam Usia RI yang ke 74 pemuda dihadapkan dengan tantangan Revolusi Industri 4.0 yang begitu cepat mengalami perubahan dan perkembangan.  

Menjadi relevan ketika tema yang diangkat SDM Unggul dan Indonesia Maju disandingkan dengan  Revolusi Industri 4.0 karena dalam Revolusi Industri 4.0 dibutuhkan SDM yang unggul dan SDM yang unggul dibutuhkan hingking, creativity, communication, dan collaboration yang menjadi hal-hal penting dalam Revolusi Industri 4.0. Pertanyaan sekarang adalah mampukah pemuda menghadapi persoalan dan tantangan tersebut ?

Siklus 20 tahunan Pemuda
Secara historis pemuda sangat memiliki banyak andil dan peran dizaman perjuangan, kemerderkaan hingga pada saat ini. Dimulai dengan rasa Nasioanalisme Pemuda yang bangkit sehingga lahirlah Budi Utomo, pada tahun 1908.

20 tahun berikutnya pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda dan untuk pertama kalinya menyanyikan lagu Indonesia Raya pada tahun 1928 hingga pada memasuki kemerdekaan Pemuda mengambil andil dengan mendesak para tokoh untuk mendeklarasikan Kemerdekaan pada tahun 1945 hingga beberapa pemuda melakukan hal cukup ekstem dengan melakukan penculikan kepada beberapa tokoh dan membawa mereka rengasdengkok. 

Pemuda juga mengambil peran tiga tahun kemudian pada tahun 1948 ketika terjadi pemberontak PKI di kota Madiun.
Pada tahun 1968 pemuda ambil bagian didalam menumbangkan orde lama dan memasuki orde baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline