Lihat ke Halaman Asli

yecciyuraelsyah16

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rasa Emati yang berujung Kemusyrikan

Diperbarui: 25 Desember 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kali ini saya ingin mengakat sebuah kasus yang viral pada tanggal 6 September 2024 yang masih berkelanjutan sampai sekarang, kasus ini jadi sorotan masyarakat luas khusus nya di padang pariaman Sumatra Barat dan menjadi perbincangan hangat di sosial media

Pada tanggal tersebut terjadi peristiwa yang menyatat hati , dimana gadis remaja yang bernama Nia Kurnia Sari yang berumur 18 tahun, Nia ini  dikenal karena mempunyai  kepribadian yang baik dan menjadi tulang punggung keluarga dimana keseharian Nia selepas pulang sekolah dia berjualan gorengan dilingkungan tempat dia tinggal. 

kasus ini bermula ketika Nia menjajahkan gorenganya, Nia tak kunjung balik ke rumah, hal ini membuat keluarga Nia cemas dan mencari keberadaan Nia, namun selang beberapa hari Nia di temukan dengan keadaan tewas mengenaskan, setelah di usut dan di bantu pihak kepolisian ,Nia di nyatakan meninggal dan dikubur secara tidak layak setelah di perkosa beberapa pelaku

hal ini mengundang empati  masyarakat seluruh Indonesia khusus nya padang pariaman, rasa emapati ini di tunjukan dengan banyak nya kalangan masyarakat yang datang ke pemakaman Nia Kurniasari, rasa empati yang di tunjukan menjadi sorotan sosial media, dan pada ahkirnya mereka berlomba" Untuk datang ke pemakaman dengan tujuan dan niat yang sudah berbeda ada masyarakat yang tiba-tiba mempercayai bahwa makam Nia membawa keberkahan bahkan ada yang percayai makam Nia bisa menyembuhkan orang sakit. 

Hal ini berujung ke musyrikan sebagai seorang Muslim ini sudah melenceng dari akidah Islam, dimana dalam alquran berbunyi

 اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar.

Ini masih menjadi pr dimasyarakat kita pada umumnya, dimana hal ini masih sering terjadi dan bahkan membawa hal yang lebih besar, karna sebagai seorang muslim hal ini tidak bisa di wajarkan katna berefek ke akidjh kita sebagai muslim. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline