Lihat ke Halaman Asli

Makin Banyak Belajar, Makin Banyak Tidak Tahu!

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membaca judul tulisan ini,mungkin Anda merasa ada yang salah dengan judul ini karena belajar adalah proses membuat orang memiliki banyak pengetahuan, jadi seharusnya “Makin banyak belajar, makin banyak ilmu yang saya tahu”. Sayangnya, hari ini saya merasakan persis seperti apa yang saya tulis dalam judul tulisan ini, yaitu “Makin banyak belajar, makin banyak yang saya tidak tahu”.

Selama 2 minggu ini, saya berkutat dengan sebuah buku kecil, menarik, punya gambar seperti komik, namun memberikan judul yang sangat berat buat saya. Mengenal Teori Kuantum yang ditulis oleh J.P. McEvoy dan Oscar Zarate adalah judul buku tersebut. Ketika melihat cover buku tersebut, saya sangat tertarik untuk membacanya karena saya sudah bisa menebak bahwa isi buku ini pasti seperti komik dan menyenangkan tentunya.

Saya mulai membaca buku tersebut dengan penuh gembira dan berharap saya akan memiliki konsep yang banyak tentang teori mekanika kuantum. Kebetulan juga saya sedang mengajar tentang teori mekanika kuantum dalam pelajaran Kimia sehingga saya tertarik membaca buku ini. Kegembiraan yang saya miliki ternyata tidak bertahan lama karena dugaan saya tentang buku ini tidak terbukti. Buku ini memberikan teori-teori fisika yang mendasari teori mekanika kuantum ini. Hanya beberapa teori yang sedikit familiar bagi saya dan sisanya saya tidak tahu. Saya mulai membaca perlahan demi perlahan namun sampai pada akhirnya setelah membaca saya mengambil kesimpulan bahwa makin banyak saya membaca membuat makin banyak saya tidak tahu tentang konsep-konsep lain seperti mekanika statistika, kesetimbangan termal, fluktuasi, fotolistrik, spectrum pancaran, momentum sudut, dan lain-lain yang terlalu rumit dan tidak mampu saya sebutkan disini.

Ternyata, sangat sulit untuk berkenalan dengan teori kuantum ini karena banyak sekali yang perlu diketahui sebelumnya supaya saya bisa mengerti. Fakta membuktikan bahwa saat belajar, semakin banyak yang saya tidak tahu dari teori yang disajikan dalam buku tersebut. Dibalik teori itupun masih ada pendapat dan teori-teori lain yang saling mendukung untuk menghasilkan teori kuantum dan belum saya ketahui juga. Wow!

Selesai membaca buku saya menarik nafas yang panjang dan kemudian berkata dalam hati “oleh karena makin banyak belajar, membuat saya makin banyak tidak tahu maka saya tidak akan pernah berhenti belajar selama masih hidup di dunia ini”. Mari terus belajar selama masih ada kesempatan untuk belajar!

Selamat siang,

YRPT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline