Lihat ke Halaman Asli

Sekeping Memori I Bukber Tinggal Kenangan

Diperbarui: 21 Juni 2017   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Besok kita jadi bukber ya, di tempat yg kemarin udah aku reserved"

Aku menutup aplikasi line setelah memastikan teman segrup mengiyakan. Beralih ke aplikasi kalender: besok bukber jurusan, lusa bukber unit, weekend bukber sma. Melewati tengah ramadhan, ajakan bukber masih saja padat. Sebelum pada pulang kampung katanya.

---

Namun malang, ternyata aku yang lebih dulu 'pulang'.

Bukber hari itu ditiadakan.

Teman-temanku berombong datang ke rumahku. Teman dekatku menangis, yang lain matanya sembab.

Lalu apa?

Semua grup line yang aku ikuti berisikan ribuan ucapan belangsukawa terindah.

Post berisikan wajahku dgn caption kenangan terbaik ramai memenuhi instagram.

Oh belum lagi ratusan notifikasi ucapan kangen dan tidak percaya aku telah tiada yang membludak di kolom komentar instagramku.

Dan papan bunga dengan namaku yang berdiri di depan gerbang kampus tercinta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline