Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Budi

Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

Hi, Pope

Diperbarui: 5 September 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sbr. www.ctvnews.ca

Buon Giorno. Welcome to Indonesia, Pope Francis. Jutaan hati merindukan sapaan teduhmu. Terutama jiwa-jiwa yang telah lama menunggu terjadinya keajaiban, pun hati yang lelah menanggung beban hidup, serta mereka yang berupaya mengisi ruang-ruang kosong kejujuran dan keadilan.

Hi, Pope. Paus Fransiskus. Terharu rasanya melihatmu, meski dalam lelah perjalanan panjangmu, yang tetap tersenyum, menyambut dan memeluk anak-anak yang datang dengan lembut dan hangat.

Orang-orang menaruh hormat pada kesederhanaanmu, bukan saja dari pilihan-pilihan yang kauputuskan; sepatu lama yang dikenakan, kendaraan secukupnya, dan menginap di tempat di kedutaan Vatikan, seperti yang selama ini dihidupi. Sederhana, bukan saja soal penampilan fisik, tetapi lebih pada sikap hati dan kerendahan hati untuk memilah-memilih sesuai dengan kebutuhan bukan selera atau keinginan semata.

Hi, Pope. Mungkin saja kedatanganmu adalah kemauan semesta. Saat dunia mengagungkan kemewahan dan popularitas, kau datang menjadi antitesis. Saat semesta berkabung atas banyaknya kekerasan, kau datang membawa pesan perdamaian. Saat kekuasaan menjadi cara keserakahan, kau datang, berjalan ringan tanpa kelekatan.  

Pope, tinggalkan kedamaian selamanya untuk Indonesia! Terima kasih kunjungannya. Gracias




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline