Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Budi

Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

Doa Penjual Jas Hujan

Diperbarui: 22 Juli 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sepuluh ribu, bajunya
Dua puluh ribu; baju dan celana

Tak bermaksud mencela panas tapi kami belum makan siang ini
kalau panas, mana laku jas hujan kami

Kami tak doakan agar hujan, tidak!
Tuhan pun tak perlu dipaksa-paksa
karena kami tahu, hujan akan tiba pada saatnya

Kami tak bermaksud merepotkan pengendara
tapi kalau hujan, itu berarti kami bisa makan
Maka maafkan jika harus kami keraskan pinta dan niat
agar segera turun hujan, meski kini panas menyengat.

Lihat saja anakku perempuan sudah sedari tadi menekan perutnya, menahan lapar
karna tak henti lantunkan doa dengan ikhlas terpancar, hanya satu: turunlah hujan
tak perlu deras, cukuplah basahi jalan dengan rintik seperlunya.

Doa kami mungkin tak banyak disukai,
karena hujan bikin repot para pengendara, bikin ribet, dan repot.

Maka, biar gampang dan simpel
pakailah ini jas hujan, yang praktis, simple, dan gak ribet.
agar nanti sampai di rumah dengan selamat,
barang dan badan tetap kering dan nyaman.

(ditulis di Cirendeu, 8 Juli 2024 18.01)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline