Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Budi

Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

Sumbangan

Diperbarui: 6 Juli 2022   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sbr. lelogama.go-jek.com

Anak lanang (7.5 tahun) bertanya, "amplop apakah itu?"

Bunda menjawab dengan lugas, "Oh. Ini amplop sumbangan untuk gereja. Kamu mau nyumbang?" 

"Memangnya sumbangan untuk apa, Bun?" tanya Anak lanang lagi. 

"Gereja butuh biaya besar untuk perbaiki pastoran, beli AC, dan lain-lain."

Anak lanang terdiam. Sepertinya ia belum paham benar maksud kata-kata Bundanya.

Tapi, tak berapa lama. Ia berlari menuju kamarnya, membuka lemari, dan berlari kembali sambil membawa dompet tabungannya.  

Satu bulan belakangan, ia memang sudah berniat menabung; 'untuk beli tas sekolah' katanya. 

Tentu saja, yang sebenarnya menabung ya ayahnya. Karena tiap hari "musti" setor sepuluh ribu untuk ditabung di dompet Anak lanang. 

"Aku mau sumbang sepuluh ribu," kata Anak lanang sambil menyodorkan 5 lembar uang dua ribuan.

Bundanya tersenyum, "Beneran ini ya?"

Anak lanang mengangguk. "Tapi nanti ayah yang tambahin (sumbangannya), ya!"

Bundanya mengangguk. 

Depok, 6 Juli 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline