Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Budi

Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

Cerita Lelaki yang Bapaknya Mati Pagi Tadi

Diperbarui: 10 Januari 2022   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin, sebelum senja menutup hari, mulutmu bercerita tanpa henti. 

Sebentar dengan kesal hati, sebentar geli, sebentar menyesal, begitu terus dan berulang.

Katamu, seumur-umur baru kali ini merasa bersyukur, karena hidungnya masih berfungsi normal. 

Sesaat ia tersenyum, meski matanya merah karena tangis semalam-malaman. 

Katamu, bapak tak percaya cerita-cerita rekayasa wabah penyakit

Karenanya, bapak tak pernah takut terjangkit: Gusti Allah sudah kasih kekebalan alami kepada kita.

Bapak pergi ke sawah seperti biasa, menanam jagung di ladang, juga tetap merokok sebagaimana biasa

Tapi pagi ini, bapak menyerah. 

Dan pagi ini, kamu pontang-panting mencari nafas sejati

bahkan waktu pun belum menunjuk pukul delapan,

Tapi puluhan orang telah mengantri sejak dini hari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline