Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Budi

Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

Shin Tae-yong: Pulanglah!

Diperbarui: 3 Januari 2022   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Kejuaraan AFF 2020 baru saja usai. Indonesia berhasil di posisi runner up setelah kalah agregat dari Thailand. Meski demikian, selama pertandingan di AFF 2020 ini Timnas Garuda Muda besutan Shin Tae-yong dianggap telah berhasil "naik level" dalam teknik dan skill permainan para pemain. Yang menarik, lalu bagaimana nasib Shin Tae-yong setelah Garuda Muda gagal memboyong piala AFF 2020 yang ditunggu-tunggu sekian lama? 


Kemenangan, menurut Shin

Menelusuri sejatinya siapakah Shin Tae-yong, profil lengkapnya dapat ditemukan di dunia maya. Salah satu di antaranya yang mencerminkan pemikiran terbaik Shin tentang sepak bola adalah wawancara Shin di chanel youtube PSSI TV (tayang 7 Januari 2020).

Shin, yang dijuluki Mourinho-nya Asia, mengaku cukup tertantang ketika diminta melatih Timnas Indonesia. Antusiasme rakyat Indonesia terhadap sepak bola di Indonesia sangat besar. Itu artinya, secara tidak langsung, Shin mendapat tugas berat untuk mewujudkan harapan Indonesia meraih berbagai kemenangan.

Namun, bagi Shin, bicara tentang kemenangan, bukanlah semata-mata karena pelatihnya bagus lalu timnya (otomatis) berhasil menjadi juara. Demikian pun bukan karena pemain yang bermain baik, lalu semuanya bisa membaik, dan langsung juara. Shin menekankan pada keselarasan dan kesinambungan pembinaan para pemain, sekaligus keterlibatan semua pihak yang terkait di dalamnya. 

Di kanal PSSI TV tersebut, Shin berujar: "Untuk bisa menang, mulai dari pihak federasi, staf tim, pemain, dan seluruh pelatih harus menjadi satu terlebih dahulu." Shin pun menegaskan lagi, "Indonesia pasti akan sukses jika memiliki para pemain yang rela sepenuh hati berkorban untuk tim."

Shin mengakui bahwa skill individu pemain Indonesia sudah bagus, tinggal dibarengi dengan kesadaran bersama untuk bisa bermain secara kolektif dan kompak. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah buat Shin untuk membesut pemain Timnas Indonesia menjadi lebih siap fisik maupun mental. 

Setelah kekalahan Indonesia dari Thailand di AFF 2020, sempat beredar rumor jika karir kepelatihan pria kelahiran 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan di Timnas Indonesia akan berakhir. Namun, kabar itu segera ditepis baik oleh Shin maupun oleh PSSI. Kontrak Shin tidak ada masalah, dan masih berlanjut sampai dengan 31 Desember 2023.

Jika demikian, kiranya lebih patut meminta Shin Tae-yong (segera) pulang ke Korea, untuk berpamitan pada istri dan kedua anaknya bahwa Shin akan tinggal lebih lama di Indonesia. 

Maju terus, coach!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline