Lihat ke Halaman Asli

Yusika Brilliantama Mayang T

International Relations Students

Diplomasi Pemerintahan Umar bin Khattab

Diperbarui: 2 November 2019   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum masuk Islam, Umar bin Khatab terkenal sebagai orang yang membenci adanya Islam. Ia terpandang mulia di kalangan sukunya dan memiliki kedudukan yang tinggi. Namun kemudian ia memeluk Islam pada tahun ke enam masa kenabian, dan menjadi salah satu sahabat Rasulullah Saw yang tanggung, dan berani. Ia selalu berkontribusi aktif dalam setiap perang yang ada. Ia juga sering memberikan kritikan -- kritikan dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Umar Bin Khattab menjadi Khalifah kedua mengantikan Abu Bakar As Sidiq pada tahun 634 M. Pada masa pemerintahannya, ia memiliki tanggung jawab dalam  ekspansi perluasan dakwah Islam keberbagai negara. Hal ini merupakan salah satu Politik Luar Negerinya dengan mengirimkan delegasi dalam dakwah Islam dan perluasan wilayah.

Tindakan Umar Bin Khattab semasa pemerintahannya yang pertama dilakukannya penggantian Khalid bin Walid sebagai panglima perang, yang kemudian diangkat menjadi gubernuh di Kinnisrin. Kemudian ia mengirimkan tentara yang kuat dan tanggung ke daerah Mutsanna, dimana hal ini adalah keinginan Abu Bakar. Pengusiran orang -- orang Yahudi dan Nasrani di daerah Hijaz dan Fadak. Ia memanggil para ahli dari kalangan mereka untuk mengukur harga tanah dan membayar gantinya. Sedangkan di daerah Najran, orang -- orang Nasrani diusir karena mereka telah melakukan pelanggaran isi kesepakan yang telah ditandatangai sebelumnya dengan Rasulullah Saw.

Dalam strategi penaklukan wilayah, ia memberikan batasan kepada panglima tempurnya untuk tidak berganti haluan dari ketentuan yan telah disepakati, karena hal ini telah ditetapkan oleh Allah Swt dan Rasul Saw. Umar juga membatas ekspansi di daerah arab, Siria, dan Iraq, dan juga melarang tentaranya melakukan ekspansi hingga ke daerah Khurasan setelah terbentuknya perjanjian Madain. Kemudian ia memperbolehkan ekspansi wilayah hingga ke Mesir, ia memerintahkan untuk memberikan tawaran kepada tahanannaya agar tetap memeluk Islam atau tetap ada agamanya, tidak ada pemaksaan kepercayaan.

Umar bin Khattab sempat melakukan kunjungannya pertama kali ke Yerussalem, yang kemudian dari perjalananya itu terbentuklah perjanjian Yerusallem. Selama Umar berpergian, Ali bin Abi Thalib ditunjuk untuk mengantikannya sementara untuk mengurusi pemerintahnnya di Madinah. Ia juga memberikan hak -- haknya kepada kaum Minoritas yang ada. Kebijakan lainnya, ditujukan kepada orang -- orang arab. Ia melakukan perencaan yang ekspensif dengan ingin mengajarkan AlQur'an, dan membuka sekolah dimana -- mana. Selain itu, ia mendirikan tempat -- tempat markaz tentara di tempat yang strategis. Dengan demikian, ia memberikan kebebasan kepada umatnya yang dengan sukarelawan menjadi tentara perang. Ia juga menanamkan kepercayaan yang besar terhadap orang -- orang Arab. Ia selalu berkonsisten untuk bermusyawarah dengan rakyatnya dalam menentukan segala seuatu yang berkenaan dengan keutuhan kedaualatan Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline