Dalam Islam, Hubungan Internasional telah dimulai sejak masa Rasulullah Saw, tepatnya sejak hijrah Rasul Saw ke Madinah. DImuali dengan dibangunnya Masjid sebagai tempat Ibadah dan Pusat Pemerintahannya. Masjid yang pertama kali didirikan adalah Masjid Nabawi, yang kemudian dilanjutkan dengan menyatukan antara penduduk asli Madinah (Ansar) dengan pendatang dari Mekah (Muhajirin).
Hal ini diperkuat dengan disahkanya Piagam Madinah, yang berisi tentang persatuan umat muslim, perjanjian perdamaian, dan perjanjian kerja sama. Hubungan internasional di tandai dengan pengiriman utusan (diplomat) Rasul Saw dengan tujuan menyampaikan dakwah Islam ke seluruh penjuru belahan di dunia, dan juga menjalin kerjasama dengan negara lainnya.
Seiring berjalananya hari, pengiriman Diplomat ke negara lain dengan tujuan dakwah juga untuk menjalin hubungan interaksi antar umat islam. Juga dimulai dengan beberapa kerjasama dalam bidang Perdagangan, transportasi, politik dan lain sebagainya. Karna pada dasarnya dalam Islam memiliki tga landasan dasar dalam menjalin Hubungan yaitu AlQur'an, Sunnah/Ijtihad. Pendekatan tentang konsep Yurispudensi diwujudkan dalam bentuk Konsep JIhad yang bermakna Berjuang dalam mewujudkan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah Swt.
Berbicara tentang Hubungan Internasional dalam Islam tidak dapat terlepas kaitannya dengan konsep Wahyu dalam Epistemologi Islam. Wahyu memiliki posisi yang setara sebagai sumber Ilmu yang menjadi pembeda antara prespektif Islam dan Barat. Karna dalam Prespektif Islam Menggabungkan antara Epistemologi rasionall - empiris yang d
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H