Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Maulid Nabi di Pahulan Kalimantan Selatan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya saya mengucapkan selamat Merayakan Hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1433 H) yang telah dirayakan tepatnya kemaren tanggal 5 Februari 2012.
Menguak kisah perayaan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW yang sering disebut Maulid Nabi, terdapat beberapa upacara yang sudah menjadi adat di berbagai daerah di Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan komunitas Banua Lima Plus (Kalimantan Selatan) yang juga mengadakan ritual atau upacara bamaulitan.
Gak ada yang berbeda dengan peringatan-peringatan Maulid di daerah lain, tujuannya adalah memperingati Bulan lahir dan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kenapa saya tidak menyebutkan hari? Naa, itu dia uniknya. Karena peringatan yang dilakukan di daerah saya tidak hanya pada tanggal 12 Rabiul Awal saja tapi hampir satu bulan penuh secara bergantian dari kampung ke kampung. Lumayan tiap hari bisa makan enak.hee
Adapun ritual yang dilakukan adalah yang pertama adalah membaca sejarah/syair-syair yang mengagungkan nabi baik itu membaca ktab Barjanji, Sarafal Anam. Habsyi, Burdah, asalay, dll. Kemudian membaca syair sarakal, dan terakhir do'a dari tiap kitab yang dibaca serta do'a haul, dan yang paling akhir makan-makan chinnn.hehehe.
Membahas mengenai menu kuliner yang disediakan semua bervariasi, baru pertama masuk rumah yang merayakan kita sudah disuguhi wadai atau dalam bahasa Indonesianya Kue yang semuanya manis seperti (Kulambin, Agar, Wadai Lapis, Sari India, dll) kemudian untuk menu pokoknya tersedia 3 macam jenis lauk yang disediakan dalam 1 piring yaitu daging sapi, iwak haruan/tauman dan juga ayam.
Anehnya beberapa Mahjab Islam menganggap ritual Bamaulitan itu adalah Bid'ah. Tapi, dalam hal bid'ah itu yang dilarang adalah hal yang membawa ke arah yang tidak baik. Kalau masalah bid'ah sih, semua juga bid'ah.hehe
Terlepas dari anggapan Bid'ah tersebut banyak hal yang bisa diambil dari merayakan Maulid nabi atau yang sering disebut di kampung saya tinggal dengan sebutan Bamaulitan itu, diantaranya:
1. Mempertebal keimanan dan kepercayaan kita terhadap Tuhan dan rasul.
2. Mempererat tali silaturahmi.
3. Membuat kita bisa saling berbagi.
4. Dll
Naa, kalau manfaatnya sudah bisa kta rasakan dan fahami, berhenti bilang maulid nabi itu bid'ah, segera rubah tanggapan anda menjadi kata ANUGERAH.
Dan pada akhir artikel ini tidak lupa saya berdo'a dan semoga diamini oleh setiap pembaca artikel ini, "Semoga ritual atau kegiatan ini tidak akan pernah luntur dari kekayaan budaya masyarakat Pahuluan pada khususnya serta masyarakat ISLAM pada umumnya". Aaaaamiiieennn….

posting ini juga sudah saya posting di




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline