Lihat ke Halaman Asli

Prajurit Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendakian kehidupan masih jauh paman..

Hanya tinggal kita yang tertinggal..

Kaki lemas untuk melangkah..

Tangan tak mampu untuk mengepal..

Yang dulu prajurit sekarang menjerit..

Tiap peluit dari jendral yang pelit..

Sungguh kita tak berdusta pada alam..

Tapi mengapa hanya disisakan malam..

Kita sudah berjuang..

Dengan keikhlasan dan penuh kesadaran..

Mari kita terus berjalan..

Sampai kita sampai pada Ridwan..

Dan kita tinggal menonton keduniawian..

Bersama Sukarno dan Sudirman..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline