"Hompimpa alaium gambreng"
Jika mendengar kalimat itu, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita yang asik bermain semasa kecilnya. Anak-anak generasi 90-an sering menggunakan kalimat ini untuk memulai permainan atau untuk menentukan siapa yang akan kalah atau menang tergantung kesepakatan di awal.
Untuk melakukan hompimpa ini dibutuhkan tiga orang bahkan lebih agar bisa menentukan siapa yang akan terpilih menjadi pemenang atau yang kalah. Caranya sangat sederhana, tiga orang atau lebih berkumpul membentuk lingkaran, lalu mereka mengucapkan kalimat "hompimpa alaium gambreng" bersama-sama sambil mengayunkan tangan ke kanan dan ke kiri.
Saat sudah berada di kata terakhir, yaitu gambreng tiap orang atau para pemain harus menunjukkan pilihannya dengan telapak tangan mereka, punggung tangan atau telapak tangan. Dan pemenang atau yang kalah akan terpilih, yaitu mereka yang menunjukkan bagian tangan lebih sedikit.
Mungkin kalimat ini pun sudah jarang kita dengar sekarang. Ya, hal ini disebabkan oleh zaman yang semakin modern sehingga membuat anak-anak kecil tidak lagi bermain bersama di luar rumah.
Anak-anak kecil zaman sekarang hanya fokus kepada gawai mereka masing-masing. Padahal kita tahu bahwa ini merupakan sebuah warisan yang unik, yang seharusnya tetap dilestarikan.
Sangat disayangkan jika memang permainan ini akan punah. Jika mengingat kembali, masa-masa bermain dulu sangatlah menyenangkan, bisa berkumpul bersama teman, sambil bercanda ria, berlari kesana-kemari, dan banyak lagi.
Tak sengaja saya melihat sebuah media sosial menunjukkan permainan ini. Media tersebut menyatakan bahwa kalimat "hompimpa alaium gambreng" ini memiliki makna.
Pasti sebagian dari teman-teman baru mengetahuinya kan. Sama, saya pribadi pun baru mengetahui bahwa ternyata "hompimpa alaium gambreng" ini ada maknanya. Apa itu? Mari kita bahas.
Dari berbagai artikel yang telah saya baca, konon katanya kalimat itu dulu berbunyi:
"Hongpimpa alaihong gambreng!"