Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Indarwati

Mahasiswa Universitas Jember

KKN BTV 3 UNEJ Dampingi Pelaku UMKM dalam Memanfaatkan Media Sosial di Desa Ngapus

Diperbarui: 31 Agustus 2021   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian di Indonesia mengalami penurunan. Hampir setiap sektor di Indonesia juga merasakan adanya dampak pandemi Covid-19. Dengan adanya dampak tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan adanya pemberlakuan PPKM untuk memutus rantai penyebabaran Covid-19. 

KKN yang diadakan oleh pihak kampus Universitas Jember (http://unej.ac.id) kali ini sangat berbeda dari KKN tahun-tahun sebelumnya. Karena adanya pandemi Covid-19 yang tidak dimungkinkan untuk melaksanakan KKN secara berkelompok. Sehingga untuk pelaksanaan KKN UNEJ dilakukan secara Individu di desa masing-masing mahasiswa. 

Pihak kampus mengusung konsep KKN Back To Village atau kembali ke kampung halaman dari masing-masing mahasiswa Universitas Jember.

KKN BTV 3 UNEJ kali ini memberikan program pilihan kepada mahasiswa untuk menjalankan program kerja yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa di desa masing-masing. Salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ, Yayuk Indarwati yang di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Cempaka Paramita, S.E, M.Sc dari kelompok 77 dengan mengusung tema "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarkat Terdampak Covid-19". Sasaran yang dipilih oleh salah satu peserta KKN BTV 3 dari kelompok 77 yaitu UMKM sempolan ayam milik ibu Warsiti yang bertempat di Desa Ngapus, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Kegiatan KKN kali ini dilaksanakan selama 30 hari dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap melakukan physical distancing ( jaga jarak fisik).

Kegiatan KKN ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan pada produk melalui media sosial. Mengingat dengan meningkatkan pandemi Covid-19 ini pemanfaatan pada teknologi berkembang cukup pesat dan banyak pelaku UMKM diluaran sana yang memanfaatkan adanya teknologi tersebut untuk mengembangkan usahanya. 

Sehingga salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ dari kelompok 77 menjalankan program kerjanya untuk membantu dalam mengembangkan usaha milik ibu Warsiti dengan memanfaatkan adanya teknologi tersebut. 

Sebelum pandemi Covid-19 meningkat untuk penjualan sempolan ayam sehari dapat menghabiskan 100 tusuk sempolan, sedangkan pada saat meningkatnya pandemi Covid-19 hanya menghabiskan 50 tusuk sempolan.

Untuk menangani adanya pemersalahan tersebut, salah satu peserta KKN BTV 3 dari kelompok 77 mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan media sosial sebagai media dalam penjualan. 

Pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh salah satu peserta KKN BTV 3 dari kelompok 77 ini dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dengan memulai dari diskusi terkait dengan pembuatan branding dan logo pada produk untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang produk ini. 

Selain itu juga memberikan materi terkait dengan pentingnya packaging pada produk dan pentingnya pemasaran melalui media sosial. Media sosial yang digunakan dalam pemasaran pada produk sempolan ayam ini yaitu melalui media facebook dan instagram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline