Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sri Rahayu

Perencana ahli muda pada UIN Gusdur Pekalongan

Cuaca Panas Ekstrem: Do's and Don'ts yang Wajib Diketahui

Diperbarui: 1 November 2024   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena cuaca ekstrem panas yang belakangan ini dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia, merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim global yang semakin parah. Fenomena ini biasanya terjadi karena gabungan antara pemanasan global, efek El Nio, serta aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca.

Beberapa faktor utama penyebab cuaca ekstrem panas ini adalah:

1. Pemanasan Global

Suhu rata-rata di seluruh dunia terus meningkat akibat emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO) dan metana (CH). Gas-gas ini memperangkap panas di atmosfer, yang menyebabkan kenaikan suhu bumi secara keseluruhan.

2. El Nio

Fenomena cuaca alami yang menyebabkan pemanasan air di Samudra Pasifik, yang memengaruhi pola cuaca global. Saat El Nio aktif, suhu di banyak wilayah, terutama di sekitar khatulistiwa, cenderung meningkat.

3. Urban Heat Island (Pulau Panas Perkotaan)

Perkotaan cenderung lebih panas dibandingkan daerah pedesaan karena banyaknya bangunan dan aspal yang menyerap panas. Populasi tinggi di kota dan penggunaan AC serta kendaraan bermotor juga memperburuk panas.

4. Penggundulan Hutan

Berkurangnya hutan mengurangi kemampuan alam untuk menyerap CO, sehingga memperparah efek rumah kaca. Vegetasi alami juga membantu menjaga suhu tetap stabil dengan menyerap panas dan mengeluarkan uap air.

5. Pengaruh Aktivitas Manusia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline