Filsafat sangat jarang di dengar dalam kehidupan masyarakat. Mereka sering bertanya-tanya tentang apa si itu filsafat? Filsafat itu membahas tentang apa? Dan mereka juga beranggapan bahwa kata filsafat itu sulit di dengar dan kelihatannya dengan kata filsafat itu membahas tentang hal-hal yang menurut mereka sulit untuk di mengerti. Nah, di sini saya akan menjelaskan sedikit tentang "Peran Filsafat Dalam Kehdiupan Masyarakat". Filsafat adalah sebuah disiplin yang hanya dapat di pelajari oleh kelompok elit. Haal tersbut berakibat dalam dua hal. Hal pertama yakni filsafat sulit di pahami dalam komunitas yang luas, dan hal yang kedua yakni, banyak orang yang tidak mengerti apa makna dan peran filsafat dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, sebagai gerakan intelektual, yang di maksud intelektual di sini adalah proses tranformasi kehidupan masyarakat, kedua, untuk mendorong refleksi filosifis dlam melayani pembangunan manusia, dan yang ketiga yakni, penjgembangan filsafat berkelanjutan adalah proses pendidikan.
Filsafat dalam pengalaman hidup dapat membentuk seseorang lebih kreatif dalam pandangan hidup karena muncul ide-ide yaitu berupa keinginannya. Dengan filsafat kita semakin tau atau mampu menangani pertanyaan-pertanyaan mendasar atau dapat di sebut juga denjgan makna realitas dan bertanggung jawab yang tidak terletak dalam wewenang metode ilmu khusus. Manusia dalam berfilsafat dapat mengajak menambah wawasan yang bersifat arif, brwawasan luas terhadapa berbagai problem. Manusia dalam memecahkan problem di harapkan mampu yaitu dengan mengidentifikasi jawaban-jawaban yang dapat di peroleh dengan mudah.
Dalam kehidpan manusia berfilsafat memiliki peran penting di antaranya kita ambil contoh saja dari peran dalam ilmu pengetahuan.
Filsafat dalam penhimpun ilmu pengetahuan sanagt memahami perannya dalam pengimpun, maka filsafat dapat di katakan marupakan induk segala ilmu pengetahuan untuk induk agung dari ilmu-ilmu. Selain, sebagai induk ilmu-ilmu filsafat juga dapat menangani segala semua pengetahuan yang mempunyai peran lain, yaiut sebagai pembantu ilmu pengetahuan, dimana masayarakat dapat mengartikan sedikit demi sedikit.
Proses pendidikan merupakan pengembangan manusia secara organis yang mencakup aspek fisik, kecerdasan sosial, dan moralitas. Dapat di artikan bahwa pendidikan dapapt membantu setiap individu untuk menggembangkan diri dan kebiasaan-kebiasaan menghayati sebagai anggota masyarakat. Masyakakat dan sekolah merupakan komunitas pendidikan yang menumbuhkan setiap individu atau orang-orang utnuk dapat bisa berpikir, bersikap adil, dan berperilaku yang dapat mencermikan dirinya sendiri baik di dalam maupun di luar.
Mencintai kebijaksanaan berarti memiliki cara beerpandang yang luas dan bertanggung jawab terhadap kehidupan. Kebijaksanaan dan kualitas cinta tampat untuk mengarahkan dalam kemampuan hidup yang lebih praktis dan baik. Dengan memahami arti etimologis filsafat sebagai cinta kebijaksanaan anatara filsafat dengan pengalaman kehdupan yang nyata. Dalam pandangan tersbut memiliki dua sifat penting yakni bertolak dari sikap kritis refleksi filosof dan memaknai upaya pengalaman hidup. Dan yang kedua menjelaskan dan mengkritisi pengalaman hidup yang meliputi berdasarkan keyakinan tradisi yang ada di masyarakat yang berupa moralitas.
Di tengah konteks masyarakat yang semakin komleks proses berfilsafat harus membutuhkan perndekatan interdisplener yang memiliki arti. Perlu tempat yang memberi tentang berbagai kajian ilmiah di bidang hukum, moral, dan ilmu-ilmu sosial yang tidak hanya berperan sebagai medeskripsikan fakta-fakta melainkan sikap yang membentuk terhadap fakta-fakta tersebut. Filsafat memurnikan sikap tanggung jawab dan melestarikan perannya dalam mewujudkan nilai-nilai yang terkandung. Hal ini sejalan dengan salah satu tugas penting filsafat yang dapat memberikan pertanggung jawaban rasional terhadap pengalaman hidup.
Filsafat sungguh relavan dan dapat memberi kontribusi konkrit bagi penegembagan hidup bersama. Filsafat merupakan proses pendidikan untuk manusia dalam mengembangkan diri secaa utuh. Manusia hidup sebagaimana di bentuk secara organis untuk kesatuan dan persatuan dalam aspek. Setiap individu dalam pendidikan juga membantu untuk mejalani pelayanan sosial agar dapat mewujudkan perannya sebgaia pemberi pencerahan dan pendorong yang terus menerus perlu mengkontruksi dirinya sendiri untuk menjadi anugrah wujud nyata di kehadiran tangan tersembunyi dari sang Maha Pencipta alam semesta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H