Lihat ke Halaman Asli

Yayat S. Soelaeman

Berbagi Inspirasi

Swiss Perkasa Ketika Italia Tampil Buruk dan Dijauhi Keberuntungan

Diperbarui: 30 Juni 2024   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencetak gol pertama Swiss, Remo Freuler (AP Photo)

Benarkah Italia kini dijauhi 'Dewi Fortuna'? Mengapa keberuntungan tidak menaungi Italia ketika disingkirkan Swiss di babak 16 besar Euro 2024 di Olympiastadion Berlin, Sabtu (29/6/2024)? Apakah karena Luciano Spalletti tidak seberuntung, tidak memiliki keyakinan dan sikap yang teguh sebagaimana Enzo Bearzot, Marcello Lippi atau Roberto Mancini?

Jauh di tahun-tahun sebelumnya, pelatih Enzo Bearzot dengan gemilang membawa Paolo Rossi dan kawan-kawan meraih trofi Piala Dunia 1982, lalu Marcelo Lippi juga sukses meraih trofi Piala Dunia 2006, sedangkan empat tahun lalu, Roberto Mancini berhasil meraih trofi Euro  2020.

Kekalahan Italia dari Swiss 2-0 jelas menyesakkan publik Italia, apalagi 'Si Biru Langit' lebih diunggulkan untuk melaju ke babak delapan besar Euro 2024. Rekor mereka lebih dari cukup untuk memberi keyakinan kepada para pemain untuk mempertahankan gelar Euro 2020. Rekor Italia atas Swiss meyakinkan, 29 kali menang dan hanya kalah delapan kali.

Dalam tiga kali pertemuan terakhir, yaitu di Euro 2020 dan Piala Dunia 2022, Italia menang 3-0 dan dua kali bermain imbang. Hanya saja kali ini, rekor pertemuan yang bagus dan faktor keberuntungan yang selama ini menaungi Gli Azzurri tidak mampu menghindarkan Italia dari kekalahan, dan mereka gagal mengulang kesuksesan meraih trofi Piala Eropa empat tahun lalu.

Benarkah alasan kekalahan Italia dari Swiss karena faktor keberuntungan yang menjauh dari Italia? Atau kekalahan tersebut murni karena secara teknis timnas Swiss lebih kuat? Lalu apa yang dapat dianalisis dari hasil pertandingan Swiss melawan Italia yang berakhir 2-0?


Jauh dari keberuntungan? 

Olympiastadion Berlin merupakan tempat bersejarah bagi Italia. Stadion itu menjadi saksi kegemilangan Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Namun ketika melawan Swiss, pasukan Gli Azzurri tidak mampu menunjukkan level sebagai timnas negara Eropa tersukses.

Lebih buruk lagi, sejak babak penyisihan grup Euro 2024, Italia selalu tampil buruk, hanya menang tipis dari Albania, kalah dari Spanyol, dan bermain imbang melawan Kroasia. Ketika melawan Swiss, mereka tetap bermain buruk, bahkan mungkin dijauhi keberuntungan.

Pengakuan pelatih Luciano Spalletti bahwa timnya bermain buruk di babak penyisihan dan para pemainnya belum tampil di level terbaiknya sepertinya tidak memberikan arti apa-apa. Meskipun Spalletti menyatakan bahwa Italia harus membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu timnas raksasa Eropa, ternyata pada kenyataannya di lapangan, Italia menjadi pecundang di hadapan Swiss.

Koordinasi buruk bek-tengah Alessandro Bastoni dan Mancini (Foto Reuters)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline