Lihat ke Halaman Asli

Yayat S. Soelaeman

Berbagi Inspirasi

Seandainya Indra Sjafri Memasang Double-Pivot Saat Hadapi Uzbekistan

Diperbarui: 28 September 2023   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelandang Timnas U24 Indonesia, Syahrian Abimanyu, berpose pada laga Grup F cabor sepak bola putra Asian Games 2022 vs Kirgistan di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, China, Selasa (19/9/2023). (Foto: NOC Indonesia/Naif Al’As via kompas.com)

Jakarta--Saat ini dipastikan banyak penggemar sepak bola nasional penasaran dengan rencana pelatih sepak bola Asian Games Hangzhou, Indra Sjafri, untuk menghadapi Uzbekistan pada babak 16 besar cabor sepak bola Asian Games Hangzhou, Kamis petang (28/9/2023).

Ketika penggemar sepak bola nasional bertanya-tanya tentang seberapa besar peluang timnas Indonesia untuk mengalahkan Uzbekistan, maka jawabannya akan sangat tergantung pada kemampuan dan kecerdikan Indra Sjafri dalam meramu pemain yang terbatas dan penerapan formasi tepat dan ideal yang dikuasainya selama ini.

Pertandingan melawan Uzbeksitan tentu saja akan menjadi sangat berat bagi timnas Indonesia, meskipun peluang untuk memenangi pertandingan tetap terbuka. 

Tentu saja, seluruh pemain harus bekerja ekstra keras dan bermain dengan sepenuh hati serta pantang menyerah.

Bagaimanapun, Uzbekistan merupakan salah satu kekuatan sepak bola Asia, itu terlihat dari peringkat FIFA yang berada di posisi 75, sedangkan Indonesia 147. 

Prestasi Uzbekistan di kelompok umur juga bagus, terakhir mereka menjuarai Piala Asia U20 Maret 2023 lalu. Sebelum juara, Uzbekistan bermain 0-0 dengan Indonesia di babak penyisihan.

Indonesia U20 vs Uzbekistan U20 (Foto: Antara)

Saat menghadapi Indonesia U-20 yang diarsiteki Shin Tae-yong (STY), statistik pertandingan memperlihatkan Uzbekistan sangat dominan dengan penguasaan bola 64% - 36%, dengan total shots 18-4 dan shot on target 7-1. 

Beberapa pemain U-20 yang dibawa Indra Sjafri ke Asian Games adalah Daffa Fasya, Robi Darwis, Dony Tri Pamungkas, dan Hugo Samir.

Tentu berbeda pendekatan STY dan Indra Sjafri. STY lebih sering menggunakan tiga bek sejajar di belakang, sedangkan Indra Sjafri tidak pernah meninggalkan pakem empat bek di lini belakang, dengan formasi 4-3-3, yang dalam penerapannya di lapangan bisa berubah menjadi varian 4-2-3-1 atau 4-5-1.

Rasanya riskan bagi Indra Sjafri untuk tiba-tiba menerapkan formasi tiga bek sejajar saat melawan Uzbekistan, karena pelatih yang mempersembahkan medali emas SEA Games itu dikenal sangat menguasai formasi 4-3-3 dengan striker tunggal dan dua penyerang di sayap kiri dan kanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline