Oleh: Yayat Sopiyati, Ira Legistia, Dr. Lukman Nulhakim, M. Pd, Annisa Novianti Taufik, M. Pd
PENDIDIKAN merupakan proses membimbing peserta didik menuju kematangan jiwa dan raga. Melalui pendidikan, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan seluruh aspek dirinya, baik intelektual, emosional, maupun sosial. Melalui pendidikan, seseorang akan terdidik dan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berprestasi. Didalam sebuah pendidikan terdapat tujuan yang harus dicapai. Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan peserta didik setelah melaksanakan pengalaman belajar.
Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Peserta didik dengan hasil belajar yang baik tentu memiliki kesemangatan dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Namun, masih banyak siswa merasa jenuh dan kehilangan semangat belajar hingga pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai. Salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya motivasi belajar dalam diri siswa tersebut.
Motivasi bukan sekedar dorongan untuk belajar, ia adalah bahan bakar yang menggerakkan siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan, menghadapi tantangan, dan berusaha mencapai tujuan mereka. Menurut Khaliq (2013) dalam tulisannya menuliskan bahwa motivasi menjadi salah satu hal yang sangat penting karena dengan adanya motivasi akan menghasilkan sifat untuk bekerja keras dan juga munculnya antusias untuk menjalankan suatu aktivitas dan untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Pemberian motivasi yang tepat dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri dan bersemangat dalam proses belajar mereka. Maka peran guru sebagai pendidik dalam memberikan motivasi dari luar menjadi sangat penting.
Cara Memotivasi Siswa
Motivasi belajar merupakan upaya memberikan dorongan kepada para siswa yang sedang belajar baik dorongan internal maupun eksternal untuk merubah perilakunya. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu guru sekolah dasar kelas II, memberikan gambaran yang mendalam tentang praktik dan tantangan yang dihadapi guru dalam memotivasi siswa sekolah dasar.
Tantangan yang dihadapi guru dalam memotivasi siswa yaitu mencakup kurangnya semangat belajar pada siswa, perbedaan tingkat kemampuan belajar, hingga pengelolaan kelas yang terdiri dari siswa dengan berbagai karakter. "Dalam setiap kelas, ada siswa yang aktif, cenderung bercanda, ada juga yang serius, namun terkadang siswa yang serius dalam belajar ini bisa terpengaruh oleh siswa yang aktif bercanda. Salah satu caranya adalah memberikan semangat di awal pelajaran melalui permainan atau kegiatan yang bisa memancing perhatian siswa. Metode seperti game atau tebak-tebakan sering kali digunakan untuk membangkitkan semangat siswa, terutama mereka yang terlihat lesu atau tidak fokus" ungkap guru dalam wawancara.
Apresiasi diberikan kepada siswa yang telah mencapai hasil belajar yang baik dengan memberikan penghargaan. Selalu berusaha untuk memberikan apresiasi pada setiap usaha yang dilakukan siswa, baik yang mencapai hasil yang baik maupun yang masih butuh perbaikan merupakan cara pemberian motivasi agar siswa tetap semangat dalam belajar. Apresiasi untuk siswa yang masih membutuhkan perbaikan dalam belajar diberikan dengan cara menghindari kata-kata yang bisa membuat siswa merasa tidak mampu atau kurang percaya diri. "Jika ada siswa yang hasil pekerjaannya tidak sesuai harapan, saya tidak akan memberikan kritik yang menjatuhkan, tetapi lebih kepada dorongan positif seperti, 'Ayo, kamu pasti bisa! Jangan menyerah!' " ujar Bu Diana selaku guru. Tujuan dari pendekatan ini adalah agar siswa tetap berusaha meskipun hasil awalnya belum maksimal.
Apresiasi juga diberikan kepada siswa yang telah mencapai hasil belajar yang baik dengan memberikan penghargaan. Bentuk reward yang umum diberikan di sekolah mencakup peringkat, pemberian simbol seperti memberikan tanda bintang atau centang kepada siswa yang menunjukkan prestasi atau perilaku baik, dan hadiah fisik seperti alat tulis atau buku. Pemberian reward ini tidak hanya berfungsi sebagai pengakuan atas usaha siswa, tetapi juga sebagai motivasi untuk mendorong mereka berusaha lebih keras dalam mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Di dalam satu kelas, kemampuan siswa sangat beragam. Ada siswa yang cepat dalam memahami materi, tetapi ada juga yang lebih lambat. Dalam hal ini, memastikan bahwa siswa yang tertinggal tetap diberikan perhatian khusus, seperti bimbingan tambahan agar mereka tidak merasa tertinggal jauh dari teman-temannya. Namun, guru juga memahami bahwa tidak mungkin selalu menunggu siswa yang lambat, karena hal tersebut bisa menghambat perkembangan siswa yang lebih cepat. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan adalah memberikan pendekatan tambahan kepada siswa yang lebih lambat tanpa mengganggu jalannya pembelajaran untuk seluruh kelas. Siswa yang membutuhkan bimbingan tambahan biasanya akan dituntun secara lebih intensif hingga mereka bisa memahami materi dengan baik.