Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Hidayat

Wiraswasta

Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad Tahun 2024 di Desa Cikoang

Diperbarui: 17 September 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susunan telur yang telah diwarnai/ Dok. Pribadi

Senin 16 September 2024, sore hari menjelang malam, para anak guru (murid) mulai berdatangan satu persatu, membawa segala perlengkapan yang telah disiapkan ke rumah salah satu anrong guru (Guru Spiritual) di Desa Cikoang, Kec. Mangarabombang, Kab. Takalar untuk melaksanakan Maudu'. Maudu' adalah istilah yang familiar digunakan oleh kami di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Takalar dan sekitarnya yang merupakan peringatan kelahiran Nabi besar Muhammad Saw yang diadakan setiap tahun di bulan Rabiul Awal. 

Maudu' bagi masyarakat Desa Cikoang sudah menjadi kegiatan yang sudah berlangsung sejak lama, dibawa dan diajarkan oleh Sayyid Jalaluddin pada abad ke- 17. Kegiatan ini kebanyakan dipelopori oleh kalangan Sayyid keturunan dari Sayyid Jalaluddin dan diikuti oleh masyarakat sekitar dan juga yang menjadi anak guru dari seorang Sayyid yang menjadi anrong guru. 

Foto bersama sebelum pembacaan ratib. Dok. Pribadi

Sayyid Jamalul Alam Tuan Bonto adalah salah satu anrong guru yang memimpin proses pelaksanaan Maudu' yang berlangsung pada hari selasa 17 September 2024. Para anak guru telah berdatangan sejak sore hari, membawa perlengkapan yang telah dipersiapkan sejak satu bulan sebelumnya, tepatnya tanggal 10 bulan safar. Proses pelaksanaan Maudu' diawali dengan je'ne-je'ne sappara' (mandi-mandi safar) pada 10 safar, disusul dengan proses pengurungan ayam atau dikenal dengan istilah anyongkok jangang.

Proses selanjutnya ialah A'dengka (menumbuk gabah) untuk menjadi beras, lalu kemudian proses penyembelihan ayam dua hari sebelum pelaksanaan. Ketika semua anak guru telah berkumpul di rumah anrong guru, maka dilanjutkan dengan proses pengisian bakul (ammone baku'). Semua perlengkapan yang telah dibawa mulai dari beras, ayam, dan telur akan dimasukkan ke dalam bakul dan ditutup dengan daun nipah atau kelapa.

Bakul yang telah terisi dan tertutup degan rapi akan dihias dengan telur yang begitu banyak, juga bunga-bunga ataupun buket uang. Puncak pelaksanaan Maudu' akan berlangsung dengan pembacaan Ratib yang dikenal dengan istilah Rate'. Pembacaan Ratib berisi pujian dan sanjungan kepada Nabi Muhammad dan juga kisah penciptaan dan kelahirannya. Pembacaan Ratib akan dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari mayoritas Sayyid yang berada di Desa Cikoang dan sekitarnya. Ratib dibacakan dengan cara dan ciri khas tertentu yang sudah berlangsung sejak lama. 

Pembacaan Ratib (Rate')/ Dok. Pribadi

Selasa pagi 17 September 2024, keceriaan nampak terpancar pada wajah orang-orang yang hadir, keluaga besar anrong guru dan anak guru telah memakai pakaian yang indah, pakaian malabbiri yang sering digunakan masyarakat Sulsel. Semua telah berkumpul menunggu para undangan yang akan turut hadir membacakan ratib pada puncak pelaksanaan. 

Sekitar jam 9 pagi, pembacaan ratib dari bait ke bait  dilaksanakan dengan hikmat dan penuh kebahagiaan dan berlangsung selama hampir tiga jam. Bakul dan juga telur akan dibagikan kepada seluruh undangan yang hadir membacakan ratib dan juga kepada keluarga dan kerabat yang melaksanakan Maudu'. Semua proses pelaksanaan ini dilakukan dengan keikhlasan dan atas rasa kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga kami semua diberi umur dan kesehatan untuk dapat melaksanakan Maudu' pada tahun-tahun yang akan datang. 

Cikoang 17 September 2024

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline